News

Lindungi Generasi Muda, BNN Tasikmalaya Perkuat Pencegahan Narkoba Berbasis Pendidikan

87
×

Lindungi Generasi Muda, BNN Tasikmalaya Perkuat Pencegahan Narkoba Berbasis Pendidikan

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIK (CM) – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya memaparkan capaian kinerja sepanjang tahun 2025 dalam konferensi pers akhir tahun yang digelar pada Rabu 24 Desember 2025.

Dalam kesempatan tersebut, BNN menegaskan komitmennya untuk melindungi generasi muda dari ancaman penyalahgunaan narkoba melalui penguatan program pencegahan berbasis wilayah dan pendidikan.

Kepala BNN Kota Tasikmalaya, AKBP Hery Sudrajat, menyampaikan bahwa fokus utama BNN selama 2025 diarahkan pada upaya pencegahan sejak dini, khususnya di kalangan anak dan remaja. Salah satu program unggulan yang dijalankan adalah Ananda Bersinar.

Program tersebut tercatat telah menjangkau 1.987 pelajar dari 35 sekolah yang tersebar di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Melalui pendekatan edukatif, Ananda Bersinar dirancang untuk menanamkan kesadaran tentang bahaya penyalahgunaan narkoba sejak usia sekolah.

Hery menegaskan bahwa anak dan remaja memiliki peran strategis dalam membangun ketahanan lingkungan dari pengaruh narkoba. Menurutnya, generasi muda merupakan aset bangsa yang harus dilindungi demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Selain menyasar pelajar, BNN Kota Tasikmalaya juga memperkuat kerja sama lintas sektor melalui pembentukan Forum Komunikasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Forum tersebut melibatkan 10 pemangku kepentingan dan hingga September 2025 seluruh anggotanya telah melaksanakan program P4GN di lingkungan masing-masing.

Pada bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, BNN mencatat sebanyak 2.273 orang telah menerima sosialisasi P4GN.

Sementara itu, Program Kelurahan Bersinar dilaksanakan di Kelurahan Mangkubumi dengan melibatkan 50 relawan dan 70 pegiat anti narkoba, serta pelaksanaan tes urine terhadap 354 orang.

Berbagai indikator menunjukkan hasil positif dari upaya tersebut. Indeks Kemandirian Partisipasi Masyarakat tercatat berada pada angka 3,70 dengan kategori sangat mandiri.

Indeks Ketahanan Diri Anak dan Remaja mencapai 57,9 atau sangat tinggi, sedangkan Indeks Kota Tanggap Ancaman Narkoba berada di angka 2,84 dengan kategori sangat tanggap.

Upaya pencegahan juga dilakukan melalui kampanye anti narkoba di berbagai ruang publik. Kegiatan tersebut antara lain sosialisasi di kawasan Car Free Day, roadshow ke 10 pondok pesantren, serta edukasi kepada ratusan guru ngaji di wilayah Kota Tasikmalaya.

Di bidang rehabilitasi, BNN Kota Tasikmalaya melampaui target dengan melayani 21 klien rehabilitasi rawat jalan. Selain itu, rehabilitasi juga dilakukan terhadap warga binaan lembaga pemasyarakatan serta melalui intervensi berbasis masyarakat. Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan rehabilitasi tercatat sebesar 3,61 dengan kategori sangat baik.

Sementara pada sektor pemberantasan, BNN Kota Tasikmalaya berhasil mengamankan barang bukti berupa 2,12 kilogram ganja serta menindak peredaran obat keras tertentu.

Pengawasan terhadap sejumlah vape store juga dilakukan dan tidak ditemukan kandungan narkotika maupun New Psychoactive Substances (NPS).

Memasuki tahun 2026, BNN Kota Tasikmalaya akan tetap memprioritaskan Program Ananda Bersinar. Selain itu, BNN berencana menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan agar materi edukasi anti narkoba dapat terintegrasi ke dalam kurikulum pendidikan formal.

Hery menegaskan bahwa upaya pencegahan harus menjadi bagian dari sistem pendidikan yang berkelanjutan. Menurutnya, mewujudkan Indonesia Bersinar merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.(Rian)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *