News

Lakukan Verifikasi, Imigrasi Tak Temukan Pelanggaran

193
×

Lakukan Verifikasi, Imigrasi Tak Temukan Pelanggaran

Sebarkan artikel ini
Petugas Imigrasi Kelas II Tasikmalaya Lakukan Verifikasi DI Hotel-Hotel Tasikmalaya/Edi M

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Banyak Warga Negara Asing (WNA) yang sengaja singgah/berkunjung ke Kota Tasikmalaya dengan tujuan melakukan bisnis dengan pelaku industri baik Bordir, Batik maupun bisnis yang lainnya.

Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Imigrasi kelas ll Tasikmalaya, Mohamad Tosen, mengatakan, pihaknya akan terus berupaya memberikan pengawasan secara berkesinambungan kepada WNA.

“Terutama dalam hal urusan legalitas, baik itu legalitas kunjungan, wisata, belanja, termasuk yang bekerja, mereka diwajibkan memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau Kartu Izin Tinggal Menetap (KITAP). Sebagai langkah pencegahan adanya WNA ilegal,” papar Tosen, usai melakukan verifikasi keberadaan orang asing ke sejumlah hotel di Kota Tasikmalaya.

Menurutnya, salah satu cara pencegahan yaitu dengan cara membangun hubungan emosional dengan pihak perusahaan, baik perhotelan maupun perusahaan asing juga perusahaan yang menggunakan jasa orang asing. Pendekatannya melalui sistem aplikasi online.

“Kita tidak menemukan orang asing bermasalah. Jika dtemukan, kita tidak akan segang-segang untuk mendeportasinya sebagai efek jera bagi WNA yang melanggar” ungkapnya.

Terpisah, Direktur utama Hotel Harmoni, Endang Herdiana (57), mengatakan, jalinan kerjasama tersebut guna menjaga pertahanan Nasional.

“Guna memberikan rasa keamanan dan kenyamanan, kami selalu mengecek legalitas setiap tamu yang datang terutama bagi warga negara asing. Setelah valid baru biodata mereka di report ke Imigrasi via online,” paparnya.

Menurutnya, hal itu selain menjadi prosedur manajemen, juga sebagai upaya menaati perintah amanat undang-undang nomor 6 Tahun 2011 yakni setiap perusahaan diwajibkan untuk melaporkan keberadaan orang asing ke pihak Imigrasi.

Diakui Endang, warga negara asing yang singgah cukup banyak. “Data tahun 2017 saja yang sering datang dan sudah menjadi pelanggan hotel yang kami pimpin kurang lebih 20 orang, kebanyakan dari negara Malaysia, Cina, Australia, Saudi. Namun sejak bulan Januari sampai Maret tahun 2018, sekarang ini menurun drastis. Kebanyakan mereka datang untuk berbisnis, karna memang Kota Tasik sebagai Kota Industri, seperti Batik, Bordir, dan lain sebagainya,” papar Endang. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *