News

Kurban di Kota Tasik, Ditemukan 8 Ekor Sapi Berpenyakitan

143
×

Kurban di Kota Tasik, Ditemukan 8 Ekor Sapi Berpenyakitan

Sebarkan artikel ini
Kurban di Kota Tasik, Ditemukan 8 Ekor Sapi Berpenyakitan

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Kepala Seksi Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Tasikmalaya, Arip Rahman Hakim, S.PT mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan intensif terhadap hewan-hewan qurban yang tersistribusi ditengah masyarakat.

Sejak akhir bulan Juni kemarin, kata dia, telah melakukan pemeriksaan dan sosialisasi protokol Covid-19 kepada para penjual, pihak kecamatan dan DKM. Marathon, di bulan Juli ini, pihaknya juga semakin gencar melakukan pemeriksaan hewan kurban ke lapak penjualan.

“Kami terus menerus melakukan pemeriksaan hewan kurban sapi, sebanyak 2.300 ekor dan 55 ekor kambing tersebar di 10 Kecamatan,” ungkapnya kepada media saat melakukan pemeriksaan di RW 08 Kampung Paseh Babakan Balong Kelurahan Tuguraja Kecamatan Cihideng Kota Tasikmalaya, Sabtu (08/10/2020).

Ia mengatakan, monitoring pengawasan penyembelihan hewan kurban sudah dilaksanakan di 10 kecamatan dengan target 20-30 persen perkecamatan. Hasilnya, ditemukan ada indikasikan kelainan penyakit pada 8 ekor sapi yang tersebar di 10 Kecamatan.

“Satu ekor diantaranya sudah kronis terinfeksi cacing hati. 7 ekor masih dalam batas aman dan normal, artinya diperbolehkan untuk di konsumsi,” jelas Arip

Ia menerangkan, satu ekor sapi bermasalah tersebut ditemukan dibagian organ hati, sudah bolong-bolong dan sudah kronis terinfeksi cacing hati.

“Itu tidak diperbolehkan untuk di konsumsi. Lebih baik di musnahkan saja. Memang jika dimakan tidak mematikan tetapi akan membahayakan kesehatan manusia,” terangnya.

Lebih detail, dia kembali menerangkan bahwa dari total 8 ekor sapi yang berpenyakitan hanya bagian hatinya saja yang terinfeksi penyakit cacing hati. Bagian organ tubuh lainnya seperti daging, paru, jantung masih aman tidak terinfeksi penyakit cacing hati.

“Selain itu (organ hati) aman untuk dikonsumsi,” jelas Arip.

Ditempat yang sama, Ketua panitia pelaksana hewan kurban sekaligus sebagai Ketua RW setempat, Cece Ruhyana,S.P mengatakan, adanya pemeriksaan bagian tubuh hewan kurban oleh Bidang Peternakan dan kesehatan hewan merupakan keberuntungan bagi masyarakatnya.

“Setidaknya hewan kurban yang di sembelih oleh kita bersama ini, tahu bahwa kondisinya aman, tidak dalam keadaan penyakitan. Artinya memberikan ketenangan kepada kami bersama seluruh panitia kurban. Lantaran daging yang di konsumsinya sudah benar-benar aman, tidak dalam keadaan penyakitan,” jelas Cece kepada media.

Ia menambahkan, untuk lebih sempurna pengelolaan hewan kimurban, pihaknya meminta kepada dinas terkait untuk lebih gencar lagi turun ke bawah. Tidak hanya sebatas pemeriksaan di tempat penjualan atau setelah di sembelih saja.

“Perlu pembinaan pada para panitia kurban baik yang dilakukan secara perorangan, kelompok tata cara penyembelihan sapi sebelum di sembelih dan sesudah di sembelih. Secara teknis masih banyak yang belum paham sehingga menjadi kerepotan dalam mengurusnya,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *