News

Kreatif, Seni Craft Dimanfaatkan Berbagai Kerajinan Inovatif

285
×

Kreatif, Seni Craft Dimanfaatkan Berbagai Kerajinan Inovatif

Sebarkan artikel ini
Kreatif, Seni Craft Dimanfaatkan Berbagai Kerajinan Inovatif

BANDUNG BARAT (CM) – Apa yang akan Anda lakukan pada barang-barang yang sudah tidak terpakai? Membuangnya atau mendaur ulang menjadi barang yang bermanfaat?

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat menggelar workshop dan pelatihan dengan bahan baku penanganan limbah, dikhususkan untuk mendukung pariwisata Jawa Barat. Bertempat di salah satu hotel di Lembang pada tanggal 05 s/d 08 September 2018.

Yana Diah Kusumawati, selaku bidang pengembangan produk Dekranasda Jabar mengatakan bahwa kaum perempuan harus kreatif dan mandiri. “Diharapkan ibu-ibu rumah tangga bisa bergerak dan mengajak pada lingkungan sekitarnya. Jadi tidak bergerak sendiri. Ilmu yang didapat harus bisa di share ke banyak orang,” tuturnya, Rabu (05/09/2018).

Yana menambahkan tahun 2018 digelar empat workshop yang mengkhususkan untuk recycle bahan baku dengan bahan limbah, barang-barang yang bisa dikerjakan oleh siapapun. Batok kelapa, kerang, sabun batangan, dan kain perca menjadi pilihan tepat.

Ditanya mengenai rencana ekspor barang ke berbagai negara, Yana menilai bahwa saat ini belum sampai ke arah itu dan barang-barang produksi Dekranasda harus melalui tahapan terlebih dahulu.

“Step by step terlebih dahulu dari tingkat kelurahan, kabupaten atau kota, provinsi, lalu pemasaran ke seluruh pelosok Indonesia. Belum sampai ke rencana ekspor”. Katanya

Sekitar 40 peserta dari Kabupaten dan Kota di Jawa Barat menghadiri pelatihan seni craft kain perca ini dengan materi khusus bernama “Kimikomi”. Kata kimikomi berasal dari bahasa Jepang yang artinya menyelipkan. Menyelipkan kain perca ke dalam figura yang dialasi oleh polifoam atau sterofoam sehingga kain perca tersebut menjadi tergabung satu sama lain dan berubah bentuk menjadi gambar yang unik dan cantik.

Pemasaran barang hasil recycle craft biasanya digelar di acara pameran, weekend fair, dan bekerja sama dengan Dekranasda pusat. Pemasaran dilakukan guna untuk mengetahui selera dan segmen pasar.

Saat ini, kadang-kadang orang sulit membedakan antara craft dan prakarya. Craft harus bisa menembus segmen pasar dan ada harga jualnya, sedangkan prakarya anak-anak SD pun bisa melakukannya.
Sumber kekayaan Jawa Barat salah satunya adalah berasal dari Ekonomi Kreatif, jadi kemampuan tangan untuk melakukan seni craft yang sudah ‘mendarah daging’ ini harus terus dikembangkan. (Intan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *