KOTA TASIK (CM) – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya terus melonjak sejak awal tahun 2024. Hingga Oktober, tercatat 1.567 orang terinfeksi, dengan 16 di antaranya harus dirawat intensif dan lima orang meninggal dunia.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih, mengungkapkan bahwa peningkatan kasus DBD ini terjadi hampir setiap hari. Setidaknya 10 orang setiap harinya dilarikan ke rumah sakit, seperti RS dr. Soekardjo, RS Jasa Kartini, dan rumah sakit lainnya.
Puncak dari lonjakan ini, menurut Suryaningsih, disebabkan oleh perubahan musim yang memengaruhi siklus hidup nyamuk pembawa virus dengue, ditambah dengan kondisi kebersihan lingkungan yang masih kurang optimal.
“Angka kasus DBD terus meningkat seiring dengan pergantian musim dari El Nino ke musim hujan. Kasus-kasus ini tersebar di 69 kelurahan, dan kita harus serius menangani masalah ini,” jelas Suryaningsih dalam keterangannya pada Jumat, 11 Oktober 2024.
Penyebaran DBD kali ini lebih merata di seluruh kota, terutama akibat musim kemarau basah yang memperburuk kondisi. Pergantian cuaca memicu berkembangnya jentik-jentik nyamuk di berbagai sudut lingkungan yang tidak terjaga.
Baca Juga: UPI Luncurkan Curious Academy, Program Inovatif untuk Penguatan Ekonomi Lokal dan Literasi Digital
Suryaningsih menambahkan, meskipun perubahan musim menjadi faktor pemicu utama, gaya hidup yang tidak bersih dan sehat di masyarakat turut memperburuk keadaan.
“Bersihkan lingkungan sekitar, terutama tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk. Itu adalah kunci utama pencegahan DBD,” ujarnya.
Tercatat, beberapa kecamatan di Tasikmalaya menjadi wilayah dengan jumlah kasus terbanyak, seperti Kecamatan Kawalu dengan 272 kasus, Mangkubumi (211), dan Cipedes (200). Pemerintah Kota Tasikmalaya sudah mengeluarkan instruksi pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk dua kali sejak peningkatan kasus ini, namun masyarakat diharapkan lebih waspada dan lebih aktif menjaga kebersihan.
“Sementara kita terus melakukan upaya pencegahan, kami meminta masyarakat untuk terus mengingatkan satu sama lain agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah masing-masing,” tutup Suryaningsih.
Dengan lonjakan kasus yang semakin mengkhawatirkan, semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, harus bergandengan tangan untuk memerangi penyebaran DBD ini demi mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi.