KOTA TASIKMALAYA (CAMEON) – Kepala PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat Muhammad Hasbi menilai Kota Tasik telah berhasil mewujudkan anak mengenyam pendidikan 12 tahun.
Menurutnya, Kartu Indonesia Pintar sudah diprogramkan sejak 2015 lalu. Sejak itulah, kami menjalin hubungan dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya. Di antaranya dalam pengembangan program pendidikan paket C berbasis online dan penyerapan data anak yang tidak sekolah atau putus sekolah.
Dalam program Kartu Indonesia Pintar tersebut, sambungnya, setiap daerah diwajibkan mendata anak yang tidak sekolah atau putus sekolah yang memiliki berbagai permasalahan, baik himpitan ekonomi, kesehatan maupun yang lainnya.
“Setelah pendataan selesai, mereka diberi manfaat Kartu Indonesia Pintar (KIP),” ujar Hasbi saat ditemui CAMEON usai acara Diklat Teknis Pendataan ATS Berbasis Sinergitas di Aula Kantor Kecamatan Indihiang, Rabu (05/07/2017).
Saat ditanya kenapa Kota Tasikmalaya mendapatkan rujukan dan perhatian pertama untuk melaksanakan program ATS berbasis sinergitas dalam program pendidikan.
Ia beralasan bahwa Pemerintah Kota Tasikmalaya telah mewujudkan program Indonesia Pintar dengan mengeluarkan surat edaran Wali Kota dalam mendukung sepenuhnya terhadap program anak yang putus sekolah untuk melanjutkannya. Hal itu sudah sesuai dengan program kebijakan Bapak Presiden Joko Widodo yang memiliki target di tahun 2019 bahwa semuanya harus sudah tuntas.
“Alasan itulah kami melaksanakan Diklat Teknis Pendataan ATS Berbasis Sinergitas secara perdana di Kota Tasikmalaya,” tandasnya. (Edi Mulyana)