CIMAHI, (CAMEON) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi menyatakan Cimahi bebas dari filariasis atau penyakit kaki gajah. Meski begitu, Dinkes tetap mewaspadai masuknya penyakit tersebut ke Cimahi.
Programer Filariasis Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Eka Febriana mengakui dulu sempat ada ciri-ciri yang mirip penyakit kaki gajah, namun setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata itu bukan penyakit kaki gajah.
“Sampai sekarang di Cimahi belum ditemukan kasus filariasis. Memang ada beberapa kasus yang mirip, setelah diperiksa bukan filariasis. Hanya pembengkakan biasa saja,” katanya saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah, Selasa (18/10/2016).
Penemuan penyakit mirip kaki gajah tersebut terjadi pada tahun 2010 lalu. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata bukan terkena penyakit filariasis. Kemudian, awal 2015 lalu, pihaknya juga melakukan pengecekan di Kelurahan Cibabat.
“Hasilnya negatif,” ucapnya.
Pemeriksaan atau pengecekan untuk mengetahui penyakit tersebut, terang Eka, harus dilakukan secara menyeluruh di suatu lingkungan. Kemudian, pengecekannya harus dilakukan tengah malam dan di ujung jari tangan.
“Biasanya kita kalau ada suspec baru kita cek, minimal pemeriksaan atau cek satu lingkungan. Pemeriksaan darah di ujung jari harus tengah malam karena cacing micropiradia akan berada di tepi tubuh, jari tengah,” bebernya.
Dijelaskan Eka, pengecekan yang dilakukan biasanya tidak langsung keluar hasilnya. Pasalnya, hasil pengecekan tersebut harus diperiksa terlebih dahulu di laboratorium yang sudah terakreditasi.
“Hasilnya keluarnya paling lama seminggu, paling cepet 10 menit,” terangnya.
Perihal penularan filariasis atau kaki gajah, lanjut Eka, biasanya berasal dari gigitan nyamuk jenis culex. Jika nyamuk tersebut menggigit secara terus menerus orang yang berbeda, maka potensi penyebaran filariasis akan tinggi.
Sedangkan gejala awal jika seseorang terkena penyakit filariasis biasanya terkena gejala demam mendadak, bengkak, nyeri dan peradangan pada kelenjar getah bening.
Perihal pencegahan, penyakit kaki gajah biasanya tergantung dari kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah. Kemudian, diharuskan menghindari dari serangan gigitan nyamuk menular.
“Membersihkan tanaman air yang ada pada rawa-rawa yang merupakan salah satu tempat perindukan nyamuk, kemudian menimbun, mengeringkan serta mengalirkan air genangan, membersihkan semak-semak yang ada di sekitar rumah,” jelas Eka.
Sekedar informasi, penyakit kaki gajah atau filariasis merupakan golongan penyakit yang menular. Penyakit ini sifatnya menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran pada kaki, lengan dan alat kelamin baik laki-laki atau perempuan. cakrawalamedia.co.id (Rizki)