News

Korban Siraman Air Keras; RSHS Bandung Lakukan Pembersihan Jaringan Mati

359
×

Korban Siraman Air Keras; RSHS Bandung Lakukan Pembersihan Jaringan Mati

Sebarkan artikel ini
Korban Siraman Air Keras; RSHS Bandung Lakukan Pembersihan Jaringan Mati

BANDUNG, (CAMEON) – Kedatangan korban penyiraman air keras, Intan Novita, ternyata langsung mendapatkan perawatan dari pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Korban yang berusia 22 tahun itu datang pada Kamis (27/10) petang. Rencananya, pihak RSHS Bandung baru melakukan pembersihan jaringan mati pada Selasa (1/11) depan.

Menurut ahli bedah yang menangani korban dr. Sp. BP. RE Ilmahitta Cintami, saat ini kulit korban masih didiamkan terlebih dahulu. “Hal ini dilakukan untuk melihat kondisi luka seperti apa,” ungkap Ilmahitta kepada wartawan ditemui di RSHS Bandung, Jumat (28/10).

Kondisi seperti ini akan terjadi hingga beberapa minggu ke depan. Bahkan untuk operasi, pihaknya belum bisa menyatakan kepastian waktu.

Diakui olehnya, luka bakar akibat zat kimia berbeda dengan luka bakar pada umumnya. Luka akibat zat kimia semakin lama akan semakin dalam.

Selain itu, pihaknya masih memeriksa cairan yang terkena pada kulit korban. Kemungkinan upaya yang dilakukan adalah melakukan rekonstruksi.

“Pertama kami akan melakukan rekonstruksi kerusakan kulit. Lalu, rekonstruksi bekas luka,” jelasnya.

Dia menjelaskan, kerusakan kulit yang terjadi pada korban berada pada great dua dan tiga. Terutama pada bagian wajah dan tangan. Walaupun ditutupi oleh tangan, bagian wajah dan tangan mengalami kerusakan yang cukup parah.

Luka bakar yang terjadi pada korban cukup banyak. Di antaranya, wajah, dada, punggung, kedua tangan dan kaki. Ungkap dia, kondisi korban saat datang ke cukup baik. Di antaranya, tekanan darah dan nadi berada dalam kondisi stabil.

“Tapi memang, secara psikologis korban sedikit shock,” ucapnya.

Pada hari pertama, korban terlihat sangat shock. Untuk, saat ini korban diberi pengertian untuk melakukan rekonstruksi sehingga bisa lebih tenang.

Terkait apakah korban akan melakukan operasi lebih jauh, pihaknya masih belum bisa memastikan. Hal tersebut bergantung keputusan dari korban dan keluarga.

“Kita lihat perkembangannya seperti apa, kita masih observasi kondisi luka. Kita juga lihat kesepakatan dari korban dan keluarga,” pungkasnya. cakrawalamedia.co.id (Nta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *