News

Korban Keracunan Nasi Dus di Tasik Bertambah

179
×

Korban Keracunan Nasi Dus di Tasik Bertambah

Sebarkan artikel ini

KAB TASIKMALAYA (CM) – Keracunan Nasi Dus di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya bertambah menjadi 53 orang. Mereka terpaksa dilarikan ke UGD UPT Puskesmas Manonjaya, Kamis (02/01/2019).

Pasien korban keracunan terus berdatangan hingga tercatat 37 orang dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD), namun satu orang telah dirujuk ke RS Singaparna Medika Citra Utama (SMC) dan yang lainnya di rumahnya masing-masing. Korban keracunan tersebut terjadi di RT 05, 11 RW 01 hingga Kodim 0612 Tasikmalaya dan BPBD berupaya memberikan bantuan berupa 25 blangkar.

Kepala UPT Puskesmas Manonjaya, Ijang Budiana Nur, mengatakan, keracunan makanan yang disajikan dalam acara syukuran rumah milik Y digelarnya pada Selasa (31/12/2019) malam, dan makanan itu berupa nasi dus yang berisi telur, daging ayam, kentang, mie, tahu dan semur cabai. Namun, warga ada yang telah memakannya pada malam itu dan sebagian lagi Rabu (01/01) pagi.

“Korban yang dirawat di UGD kebanyakan sudah makan nasi dus setelah pulang dari syukuran hingga mereka merasakan pusing, mual, muntah dan buang air besar. Namun, pada malam harinya banyak pasien berdatangan hingga blangkar yang disediakan tidak cukup,” katanya.

Sementara, salah seorang pasien keracunan, Ai Tia (28), warga Kampung Cihaur, Kecamatan Manonjaya mengungkapkan bahwa dari sekian jenis isi nasi dus ia hanya memakan mie dan kentang. Lalu. siang harinya terasa pusing, mual-mual dan muntah.

“Kami datang ke Puskesmas diantar keluarga, karena tubuh terasa mengigil dan pusing pada kepala hingga mual sampai muntah. Namun, perawat menyarankan harus dirawat karena mengalami keracunan makanan, dan saya juga menyampaikannya habis makan makanan di dalam dus pemberian dari syukuran rumah,” ujarnya.

Kemudian, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya, H. Wawan R Efendi, menyebut sejauh ini pihaknya terus membantu memberikan pelbet atau alas tempat tidur kepada para pasien yang mengalami keracunan. Relawan dibantu warga terus memantau keadaan di 2 kampung tersebut. (Amas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *