KOTA TASIKMALAYA (CM) – Demam berdarah dengue atau DBD menjadi ancaman warga Tasikmalaya. Tiga hari lalu merenggut nyawa Aah Komariah (45) warga Cicantel RT 05/08 Kelurahan Mulyasari yang dirawat di RS Dokter Soekarjo.
Kini, DBD kembali merengut nyawa Agus Suhendar (50) warga RT 01/01 Aboh Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari, yang sedang di rawat di RS Jasa Kartini Tasikmalaya.
Anggi Gunawan (30), anak pertama dari korban mengemukakan, kematian Agus sangat mengagetkan karena serangan DBD hanya dalam hitungan hari.
“Kalau melihat tanda-tanda yang dialami bapa, dugaan sementara adalah terserang DBD. Namun itu pun belum bisa dipastikan secara detail DBD apa bukannya,” ungkap Anggi saat ditemui CAMEON, Kamis (09/02).
Ia mengungkapkan, pada awalnya, sekitar tiga hari ke belakang, almarhum mengalami sakit demam. Lalu kemudian diperiksa ke dokter, kata dokter hari Jumat ini harus diambil darah kemudian di lab.
Namun jeda setengah hari setelah diperiksa ke dokter itu, tidak ada perubahan. Kemudian keluarga membawa ke RS Jasa Kartini.
“Setelah itu diperiksa kembali, ternyata hasil pemeriksaan trombositnya turun, ditambah tensi darah rendah diangka 75. Bapa dipindah ke kamar rawat inap,” katanya.
Sebelumnya, ungkap Anggi, almarhum sempat mengeluhkan sulit tidur dalam sepekan terakhir ini. Lalu, kemudian sekitar pukul 14 Wib kemarin, dia meminta obat tidur.
“Obat tidur diberikan sekitar pukul 22.00 wib. Jeda beberapa jam setelah diberikan obat tidur, bapa sudah tiada selamanya,” lirih Anggi.
Sebelumnya, Kepala Bidang.Pencegahan pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Kita Tasikmalaya, Juhandi mengatakan, sejak awal 2019 jumlah kasus DBD sebanyak 53 kasus yang tersebar di sejumlah kelurahan se-Kota ini. (Edi Mulyana)