News

Kopi Robusta dan Arabika Bukit Ciakar Gali Potensi Wiasat Alam

248
×

Kopi Robusta dan Arabika Bukit Ciakar Gali Potensi Wiasat Alam

Sebarkan artikel ini

KAB TASIKMALAYA (CM) – Tingginya pekonsumsi Kopi di Tasikmalaya dan sekitarnya tak sedikit yang menjajaki kopi di berbagai tempat angkringan di Kota mau pun Kabupaten Tasikmalaya. Saat ini kopi yang paling digandrungi oleh para pekonsumsi adalah lokal Robusta dan Arabika.

Semula Kopi Arabika berasal dari Lampung dan Karaha, Cipetey. Kini sudah dibudidayakan oleh Warga Desa Sukaratu Kecamatan Sukaratu terdiri dari 5 wilayah yakni Ciakar, Cijuhung, Sukaratu, Kudang, dan Pirusa.

Ketua LMDH Kampung Ciakar, Desa Sukaratu, Kecamata Sukaratu, sekaligus inisiator pemberdayaan Kopi Robusta dan Arabika, Tatang Haruman, mengatakan, pemberdayaan kopi Arabika dan Robusta didukung oleh Kepala Dusun Ciakar, Asep Abdul Rojak, Kepala Pemuda Kokom Komarudin, Ketua RT 05/05 Kampung Ciakar, Undang Ruhiat dan seluruh warga terdiri dari 5 wilayah.

Ia menyebut, yang paling berperan dalam pengelolaan pemberdayaan agro wisata alam bisnis dua kopi andalan tersebut adalah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kampung Ciakar.

Kopi Robusta dan Arabika asli bukit Pasir Landak Kampung Ciakar selain memiliki kualitas tak kalah dengan kopi yang lain juga berada diatas lahan luas 55 hektar dan berada diatas ketinggian 1100 meter diatas permukaan laut.

“Dari seluas lahan perhutani 55 hektar. Yang sudah ditanami kopi mulai 2016 lalu hingga kini 2020 baru seluas 30 hektar dan saat ini sudah  bisa di panen, perkembangannya cukup baik termasuk nilai ekonomi pemesanannya ke teter,” jelas Tatang saat ditemui media di kawasan di Lapang Camping Ground Ciakar, Minggu (21/06/2020).

Dilokasi yang sama, tak hanya bukit Pasir Landak yang memiliki potensi wisata alam edokasi, juga Bukit Pasir Luhur memiliki potensi bagi penghobi pecinta alam di Lapang Camping Ground di dukung dengan keindahan pemandangan alam jika dilihat siang hari sangat indah. Dimalam hari pun tak kalah keindahannya.

“Bukit Pasir Landak dan Bukit Pasir Luhur yang berada di bawah kaki Gunung Galunggung banyak menyimpan potensi alam seperti kebun Finus milik perhutani, curug Doyang, dan berbagai pasilitas tempat dan lainnya. Namun terkendala dengan akses jalan yang masih belum maksimal baru dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan sepedah gunung yang memang saat ini menjadi tujuan bertualang para pencinta goes dan pencinta alam,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *