PANGANDARAN, (CAMEON) – Deni (40) salah seorang kontingen cabang Olahraga (Cabor) terjun payung dari Kalimantan Timur (Kaltim) mengeluhkan dengan kondisi lokasi berlangsungnya perhelatan penyelenggaran PON XIX 2016 di Bandara Nusawiru, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat yang terkesan kumuh dan kotor.
Menurut Deni, pemandangan yang tak sedap dilihat oleh para peserta atlet terjun payung dari berbagai daerah itu dari segi kebersihan. “Air sisa hujan nampak jelas menggenangi lapang, tambah rumput-rumput yang terkesan acak-acakan atau tidak diratakan, selain itu, tanah yang becek sangat mengancam peserta maupun penonton terjatuh akibat licin,” keluhnya.
“Padahal, ini merupakan event atau perhelatan nasional pada PON XIX 2016 yang seharusnya sudah diatur sedemikian rupa agar hal tersebut tidak terjadi. Dan sudah menjadi keharusan pihak Panitia bisa lebih memperhatikan masalah ini dari jauh-jauh hari, sehingga hal tersebut tidak terjadi saat pelaksanaan cabor terjun payung berlangsung,” ungkap Deni.
Namun demikian, Deni mengaku tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi lokasi Cabor Terjun Payung yang kumuh dan kotor. Pasalnya hal tersebut bukan kewenangannya. “Kalau sudah seperti ini mau gimana lagi, biarin sajalah mending saya fokus sama atlet yang sedang bertanding dengan harapan meraih medali emas,” pungkasnya. cakrawalamedia.co.id (Andriansyah)
