KOTA BANDUNG (CM) – Meningkatnya angka Positif Covid-19 di Jawa Barat menyebabkan Bed Occupancy Ratio (BOR) rumah sakit di Jawa Barat hampir penuh. Hal ini menjadi fokus perhatian Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat karena telah melebihi ambang batas yang telah ditetapkan WHO, yaitu sebesar 60 persen.
Hal ini diungkapkan Anggota Komisi V DPRD Jabar, Siti Muntammah, pihaknya selalu memantau kebijakan yang diambil oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam penanganan lonjakan covid 19 yang sangat tinggi, Selasa (13/07/2021).
Berdasarkan data yang Ia miliki, rata-rata secara keseluruhan, BOR RS di Jabar mencapai 81,3 persen alias telah terisi 12.492 pasien inap dari total tempat tidur yang tersedia 15.365 unit. Angka tersebut berada di atas ambang batas BOR yang telah ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebesar 60 persen.
“Kami Komisi V melakukan rapat dengan jajaran terkait yang dimana hadir secara daring Sekda Jabar, Dinas Kesehatan, Labkesda, juga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMPD) untuk memantau kebijakan yang diambil oleh Pemprov Jabar dalam penanganan Covid-19 yang kini tertinggi yang pernah terjadi hingga 8000 kasus perhari,” ungkapnya.
Dirinya menyebut bahwa sejauh ini pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah melakukan upaya yang cukup maksimal untuk menanggulangi penyebaran Covid-19, yaitu diantaranya penambahan rumah sakit, yang didalamnya telah melakukan penambahan tempat tidur dan itu dikiranya sudah cukup sigap.
“Seperti di rumah sakit Al Islam dari 190 bed dan menambahkan 40 bed serta dengan tenda tenda darurat demikian juga yang ada di kota Bandung, Depok, Bekasi serta beberapa di kota lain nya,” sebutnya.
Angka BOR di Rumah Sakit di Jawa Barat mengalami lonjakan yang sangat tinggi, itu menurutnya disebabkan oleh varian virus delta yang memiliki kemampuan transmisi atau penularan sangat tinggi dibandingkan varian lainnya.
“Ini membuat lapisan masyarakat panik, rumah sakit penuh sehingga BOR mencapai angka 90 bahkan kini di beberapa rumah sakit sudah mencapai 100%,” tutupnya. **