News

Ketika Sutrisno Memperbaiki Jalan Rusak Sendirian

184
×

Ketika Sutrisno Memperbaiki Jalan Rusak Sendirian

Sebarkan artikel ini
Ketika Sutrisno Memperbaiki Jalan Rusak Sendirian
Sutrisno Memperbaiki Jalan Rusak

PACITAN (CM)-Semua masyarakat disana sudah tahu, jalan penghubung antar kecamatan di betulan Desa Plumbungan Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan, kondisinya rusak parah. Sudah cukup lama kondisi ini dan tentu saja telah dikeluhkan banyak pihak.

Adalah pria 45 tahun bernama Sutrisno, warga Desa Kembang Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan yang punya karya. Melihat jalan yang rusak banyak lubang tersebut, dirinya tak bisa diam berpangku tangan.

Sudah beberapa hari ini Sutrisno punya gawean. Sendirian dan tak mengajak orang lain.

Usai subuh sebelum matahari merekah, dia sudah melangkah. Membawa cangkul, sapu dan aneka perkakas alakadarnya. Dia berjalan tegak menuju lokasi jalan rusak itu.

Menjelang waktu sekolah, dia kembali ke rumahnya. Sutrisno punya job lain, dia harus mengantar anaknya sekolah dan istrinya untuk bekerja menjadi buruh. Setelah job wajib selesai, dia kembali ke jalan rusak lengkap dengan peralatan tadi.

Lantas, apa yang dia lakukan? Menambal jalan dengan tanah dan material yang ada di bahu-bahu jalan. Lubang-lubang yang menganga itu dia tutup, injak, lalu diratakan.

Aktivitas itu dia lakukan seorang diri. Cuek. Tidak peduli meski orang-orang yang melintas keheranan. Sutrisno tidak peduli dan terus mengerakan badannya seirama dengan ayunan cangkul dan tegasnya injakan tanah bersentuhan dengan aspal.

“Kalau tidak ada yang membetulkan ini terus siapa lagi? Lah, jalan rusak kok di biarkan saja. Yo di benahi to,” ucapnya dengan suara setengah ngos-ngosan, saat ditemui CAMEON di lokasi jalan rusak, Selasa (6/2/2019).

Tak banyak kata-kata keluar dari mulutnya. Sambil mengayunkan sangkul, Sutrisno mengungkapkan alasan kenapa mau melakukan hal demikian.

Ia mengungkapkan, aksinya ini berawal dari rasa takut dirinya akan terjatuh saat melintas di jalan tersebut. Apalagi kata dia, tanjakan di sekitar jalan itu rusak parah dan membahayakan pengendara.

Sutrisno adalah lelaki yang bekerja serabutan. Ia pun aktif mengantar anaknya bersekolah dan mengantar sang istri bekerja sebagai tenaga buruh di pasar setempat.

Dengan alasan sering mengantar orang spesial dalam keluarganya itulah, dia merasa was-was saat melintas. Setiap hari alan semakin memprihatinkan kondisinya dan membahayakan pengendara.

“Terus terang saya merasa takut kalau melintas jalan ini. Karena sangat curam dan sudah banyak batu serta pasir yang bila terlindas roda akan mengakibatkan terperosok. MNasih mendingan kalau masih di jalan,lah, kalau sampai ke bawah jalan paling tidak ya setengah mati,”ujarnya sambil terkekeh dan kemudian kembali khusuk bekerja.

Tidak jauh dari lokasi aksi Sutrisno, Sakik(30) warga Desa Plumbungan mengaku pernah melihat aktivitas Sutrisno tersebut. Ia menilai, apa yang dilakukan Sutrisno sangatlah mulia.

“Dia rela menyisakan waktunya demi kepentingan orang banyak.

Sebenarnya kita semua harus malu melihat yang di lakukan Sutris,” katanya serius.

Sakik mengakui, jalan penghubung Desa antar Kecamatan tersebut sangatlah mengerikan. Selain jalannya berlubang, kirmir di kawasan itu juga terlihat tidak kuat menahan beban.

“Takut ya, sebagian penguat (kirmis) jalannya sudah retak. Bahkan pernah longsor lebih dari dua tahun. Namun sampai sekarang belum ada perbaikan juga,” katanya.

Sementara pantauan CAMEON di lapangan, jalan yang rusak itu pada awalnya tidak separah hari ini. Hanya rusak biasa seperti jalan-jalan lainnya yang ada di wilayah Pacitan.

Tapi belakangan, ada alat berat yang melintas di jalan tersebut. Kendaraan berat tersebut diduga membuat rusaknya semakin parah. Karena disinyalir roda alat berat tidak di kasih pengaman, sehingga aspal jadi jebol.

“Ya gara-gara alat berat mau ngeruk tanah kan lewat sini, krepaknya itu harusnya di kasih alas seperti bambu atau apa gitu. lah, waktu itu cuma ban bekas yang buat alas krepyak, yo jadinya seperti itu,” ungkap salah seorang warga setempat, yang tidak mau disebutkan namanya.

Ia menyebutkan, aspal di tikungan jalan banyak yang terkelupas. Lapisan dalam jalan, seperti bebatuan sudah mulai menampakan diri dibanyak titik.

Melihat kondisi jalan yang sudha rusak ini, para warga setempat banyak yang memilih pasrah. Mau mengadu takut salah, sementara mau lapor tidak tahu jalurnya hatus kemana.

“Warga hanya sabar menunggu kapan ada tanggapan dari pemerintah. Kami berharap ada salah satu tokoh pemerintahan yang melihat situasi jalan ini,” katanya.

Sementara itu, hingga berita ini turun belum ada konfirmasi ke pihak terkait. Pihak Kecamatan maupun dinas terkait belum berhasil dimintai konfirmasi terkait jalan rusak tersebut. (Apr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *