News

Ketika 1.250 Guru Ngaji Dibagi Inspirasi

139
×

Ketika 1.250 Guru Ngaji Dibagi Inspirasi

Sebarkan artikel ini
Ketika 1250 Guru Ngaji Dibagi Inspirasi

CIMAHI, (CAMEON)-Fahmi Anshori (34) tak beranjak dari duduknya. Sejak jam yang lalu, hingga waktu dzuhur bergema, guru salah satu TPA di Cimahi Utara ini masih setia bersila mengikuti setiap rangkaian kegiatan. Tak hanya hari itu saja masi ada 3 hari kedepan yang akan dilalui Fahmi.

“Alhamdulillah, bisa bersilaturahmi dengan banyak ustadz lainnya. Ada yang sudah kenal sebelumnya di organisasi ada juga yang baru,” ujar Fahmi, saat ditemui disela pembukaan sosialisasi dan pelatihan guru ngaji se-Kota Cimahi, Senin (12/6/2017).

Momentum berkumpul sekaligus mendapatkan pelatihan yang difasilitasi oleh pemerintah memang tergolong jarang bagi Fahmi. Pasalnya, profesinya bukanlah pekerjaan formal yang terdata oleh pemerintah dengan menerima santunan rutin setiap bulan.

“Undangan oleh Pemkot dan berkumpul disini adalah perhatian nyata pemerintah. Kami mengucapkan terima kasih atas apresiasinya,” ujar Fahmi.

Selain Fahmi, ada sekitar sekitar 1.250 guru ngaji lainnya yang diberikan sejumlah inspirasi tentang motivasi, upgrade metode pembelajaran dan penguasaan tahsinul Quran. Kegiatan ini digelar selama 4 hari, di Masjid Agung Kota Cimahi, Jalan Dalem Kaum (12/06/2017), mulai Senin-Rabu (12-15/6/2017).

Asissten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Cimahi Maria Fitriana mengatakan, sosialisasi dan pelatihan guru ngaji ini diikuti oleh perwakilan tiap RW se-Kota Cimahi. Semuanya merupakan guru ngaji, ustadz dan pendidik ditengah masyarakat.

“Untuk meningkatkan kualitas SDM yang kreatif, sholeh juga agamis, tentunya pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, melainkan diperlukan peran serta masyarakat, dalam hal ini adalah para guru ngaji yang tersebar di masjid-masjid, musholla, ponpes, TKA-TPA dan Ormas Islam yang menyelenggarakan pengajian ataupun program pemberantasan buta huruf Alquran,” bebernya, saat pembukaan, Senin (12/6).

Dikatakan, pemerintah sangat memerlukan bantuan dan berterima kasih kepada para guru ngaji yang memiliki kepedulian dan keterpanggilan untuk ikut serta dalam membangun masyarakat cimahi agamis. Peran para ustadz ini telah dirasakan betul oleh masyarakat.

Ditengah keberagaman suku dan budaya, para ustadz ini tetap istiqomah menjaga kedamaian di Cimahi. Mereka dapat saling menjaga kerukukan umat beragama yang mendukung kondusivitas pembangunan kota.

“Untuk mendukung hal tersebut pemerintah mengadakan program pendukung yaitu sosialisasi dan pelatihan guru ngaji. Acara ini merupakan bentuk perhatian dan kepedulian Pemerintah Kota Cimahi terhadap peran dan kontribusi guru ngaji di Kota Cimahi,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya ingin mengajak bapak ibu guru ngaji sebagai salah satu agent change pembangunan. Sesuai dengan konteks jaman yang terus berubah, kemampuan para ustadz ini juga harus terus ditingkatkan dalam banyak hal.

Agar proses transformasi pengajaran keagamaan dapat disampaikan dengan baik dan bijak, maka keterampilan para ustadz ini harus diasah sebagai pilihannya. Alhasil, ilmu yang disampaikan dapat memberikan pengaruh dan manfaat yang baik bagi perubahan sikap dan perilaku masyarakat sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.

selanjutnya dia berpesan, acara ini menjadi moment silaturrahim paling berharga. Kemitraan serta kebersamaan dengan pemerintah dan masyarakat akan menjadi kekuatan hebat dalam mewujudkan kehidupan yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur.

Masyarakat dan pemerintah bisa berjalan seirama, mewujudkan kesuksesan pelaksanaan pembangunan Kota Cimahi yang berkelanjutan sehingga cimahi menjadi kota yang aman, nyaman juga sejahtera.

“Kami berharap, para guru ngaji dapat menjadi contoh dan teladan, sekaligus motivator dan informator pembangunan yang menjembatani pemerintah dengan warga masyarakat,” ujarnya.

Salah seorang pemateri dalam kegiatan ini, Agus Mustafa mengatakan, kegiatan semacam ini sangat penting maknanya bagi para ustadz atau guru ngaji di Cimahi. Minimal, kata dia, keberadaan mereka diakui oleh pemerintah.

“Ini sebuah bentuk penghargaan yang luar biasa dari pemerintah kepada pencetak generasi emas di Cimahi ini. Selain guru di pendidikan formal, para guru ngaji ini telah berkpirah nyata membangun generasi,” ujar Agus.

Dalam kesempatan itu, Agus yang juga trainer salah satu lembaga pendidikan di Kota Bandung ini mengajak para ustadz untuk istiqomah. Meskipun tidak mendapatkan harta, materi dan gaji rutin, namun profesi guru ngaji ini adalah investasi terbaik sepanjang jaman.

“Jaminannya jelas, investasi amal jariyah yang tidak akan terputus. Kekal. Dan nilainya jauh lebih mulia dari dunia dan seisinya,” kata Agus. (Ginan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *