BANDUNG BARAT (CAMEON), Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat bekerja sama dengan Wijaya Toyota Kantor Cabang Padalarang melakukan uji emisi 300 kendaraan dinas dan umum di lingkungan Pemkab Bandung Barat. Uji emisi tersebut guna mewujudkan Program Langit Biru dari Kementrian Lingkungan Hidup. Rabu (25/10/2017)
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, yang mengingatkan terhadap kepedulian, pencapaian daripada upaya pemerintah untuk menciptakan langit biru,” Ungkap Abubakar, Bupati Kabupaten Bandung Barat di Lapangan Mekarsari Kabupaten Bandung Barat.
Kegiatan tersebut merupakan program dari kementrian Lingkungan Hidup yang sudah lama direncanakannya. Kegiatan ini sebagai bentuk sinergitas pemerintah dan swasta untuk lebih berkontribusi menciptakan udara yang sehat.
“Pada uji emisi kali ini ada sekitar 300 mobil dinas merek toyota dan 150 mobil merek lainnya.” Kata Kepala Dinas Perhubungan KBB, Ade Komarudin.
Ade mengatakan apabila kendaraan yang tidak lulus uji emisi akan langsung di servis. Tapi, jika sudah terlalu parah maka akan dikandangkan.
Sedangkan menurut Wiwik Widianarko, Kepala Cabang Wijaya Toyota Padalarang, pihaknya akan menurunkan enam mekanik dan tiga alat servis guna memberikan pelayanan uji emisi gratis.
“Kita ingin memberi kontribusi untuk pengurangan polusi udara guna menggagas program kementrian lingkungan hidup,” katanya.
Berdasarkan ketentuan, bagi kendaraan tahun 2007 ke atas maka batas CO maksimum yang diperbolehkan adalah 1,5% Gram/Kilometer, untuk HC 200% Gram/Kilometer. Sementara kendaraan dibawah tahun 2007 maksimum CO 4,5% Gram/Kilometer dan HC 1.200 Gram/Kilometer.
Bupati Bandung Barat Abubakar meminta supaya uji emisi ini bisa secara berkala dilakukan dengan melibatkan banyak pihak termasuk para pengusaha angkutan. Tujuannya agar bisa mengurangi pencemaran gas buang sehingga berdampak kepada terciptanya lingkungan udara yang bersih.
“Semoga hal ini bisa menggugah daerah yang lain untuk melakukan hal yang sama, karena untuk pemerintah daerah hal ini harus dilakukan serempak dan seluruh elemen harus terlibat,” pungkasnya. (AjengKN)







