News

Kembali, KPAID Kabupaten Tasik Temukan Anak yang Diduga Ditelantarkan

206
×

Kembali, KPAID Kabupaten Tasik Temukan Anak yang Diduga Ditelantarkan

Sebarkan artikel ini
Kembali, KPAID Kabupaten Tasik Temukan Anak yang Diduga Ditelantarkan
Gaby bersama Tim KPAID KabupatenTasikmalaya di Kantor KPAID Kab di Jalan Cisaying/sep

TASIKMALAYA (CM) – KPAID Kabupaten Tasikmalaya kembali mendapatkan laporan penemuan anak hilang. Anak tersebut diketahui bernama Geby (7) diduga berasal dari Bandung.

Menurut Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, Geby sebelumnya ditemukan warga di stasiun Cipeundeuy Kadipaten pada Jumat malam sekira pukul 23.30 WIB.

“Menurut laporan, Geby ini diperkirakan turun dulu di stasiun Tasikmalaya berniat mau buang air kecil, lalu kereta yang ditumpanginya pergi sementara dia belum naik. Kemudian petugas stasiun berinisiatif mengembalikannya ke stasiun Cipendeuy, karena diduga berasal dari sana,” ungkapnya.

Ia menambahkan selepas dari stasiun Cipendeuy, Geby langsung dibawa warga bernama Wawan yang untuk sementara dirawat di sana.

“Melihat anak panik, ada salah satu warga berinisiatif membawanya ke rumahnya untuk dirawat sementara sebelum menemukan alamat asli orangtuanya,” tambahnya.

Sementara pihak KPAID mendapatkan laporan anak hilang sekitar hari Senin siang di dekat Cipanas Pamoyanan Ciawi.

“Ada laporan kepada kami hari senin setelah Geby berusaha pergi dari rumah Pak Wawan. Geby ditemukan warga disekitar Cipanas Pamoyanan Ciawi Senin siang,” tambahnya.

Ato mengungkapkan kasus ini disinyalir ada dua versi, pertama anak tersebut memang terpisah dari orangtuanya dan kedua disinyalir ditelantarkan oleh orangtuanya.

“Perkiraan seperti itu, karena gak mungkin orangtuanya tidak tahu anaknya pergi kemana,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Geby (7) dalam pengakuannya merupakan anak dari pasang Usep dan Inul, yang keduanya tinggal secara terpisah.

“Berdasar pengakuan Geby, ibunya itu bernama Inul berasal dari Sulawesi dan ayahnya Usep dari Garut, diperkirakan mereka tinggal secara terpisah,” tandasnya.

Untuk saat ini, KPAID tengah melaporkan kasus tersebut ke pihak Polres Kota Tasikmalaya, yang selanjutnya akan dilakukan pendampingan psikologis anak. (Sep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *