JAKARTA (CAMEON) – Anggota Komisi II DPR RI, Luthfy Andi Mutty, menyampaikan bahwa pintu masuk terjadinya kecurangan di tingkat pertama yakni kelebihan surat suara dalam pemilu.
Hal itu dikatakannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), Badan pengawas pemilu (Bawaslu) di ruang Komisi II DPR, Selasa (22/08/2017).
Dalam rapat itu, yang paling banyak dibahas adalah yang berkaitan dengan surat suara pemilu.
Politisi NasDem ini menyebutkan ada banyak sekali modus terkait dengan surat suara. Salah satunya adalah percetakan surat suara yang dari waktu ke waktu selalu menggunakan jasa perusahaan tertentu.
Dikatakan Luthfi, Informasi yang berkembang, perusahaan itu membanting harga tetapi dia mencetak surat suara yang lebih. Kemudian, kelebihan surat suara itu dijual kepada pasangan tertentu.
Sementara, Mantan staf ahli Wakil Presiden Boediono berpandangan, perlunya antisipasi terhadap hal-hal semacam ini. Kemudian, katanya,diperlukan juga
sanksi hukum jika ada surat suara yang berlebih dengan alasan yang tidak jelas.
Menurut Luthfi, selain modus tersebut ada juga modus kecurangan yang kerap terjadi. Misalnya, saat perhitungan suara selalu mati lampu dan kotak suara pasti hilang.
Ia pun menegaskan bahwa perlunya tekad untuk mewujudkan pelaksanaan pemilu berkualitas yang semakin baik dari waktu ke waktu. Sehingga menghasilkan pemerintahan yang legitimate dan pemerintahan yang memberikan harapan kepada masyarakat. (C-02)
