BANDUNG BARAT (CM) – Calon Wakil Presiden RI Sandiaga Salahudin Uno menggelar pertemuan dan dialog dengan para pelaku UKM dan para komunitas lokal Lembang bertempat di salah satu tempat wisata di Lembang, Kamis (13/09/2018).
Dialog ini dihadiri pula oleh Anggota DPR RI dari Partai Gerindra Rachel Maryam, Komunitas Karang Taruna, Viking Lembang, Komunitas Scooter, Komunitas Flying Fox, Lembang Boys Alliance, Komunitas jamparing & karinding, dan hadir pula pengusaha-pengusaha muda Indonesia.
Anak muda harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Agar tidak ada kesenjangan sosial, fenomena yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin.
“Di Bandung kulinernya enak-enak, orang-orangnya kreatif. Bisnis-bisnis yang menjadi trendsetter berasal dari Bandung. Bandung ibarat kiblatnya dunia fashion, termasuk dunia fashion muslim. Bangsa yang hebat adalah bangsa yang kreatif. Bandung dahulu kala sempat menjadi lautan api. Lautan api akan diganti dengan lautan kreasi. Ada 5 kunci pilar kesuksesan berwirausaha di Bandung di antaranya tentang Kuliner, budaya, sejarah, edukasi, dan komunitas. Bandung dan Jawa Barat harus menjadi inspirasi untuk indonesia,” tutur Sandiaga di sela-sela orasinya.
Sandiaga menambahkan, tips untuk berwirausaha sebetulnya kita sudah memiliki budaya yang besar, namun kita harus mengemasnya. Kuncinya harus dibuat seorisinil mungkin, harus viral, harus mampu menarik perhatian yang seru. Kalau budaya kita diangkat dengan baik, maka tidak akan terjadi krisis identitas.
“Masyarakat sekitar harus diberdayakan agar tidak terjadi krisis. Sebagai contoh beberapa komunitas di Eropa yang mendukung sektor pariwisata, itu akan ada dampaknya untuk masyarakat,” pungkas Sandi.
Sampai sat ini, permodalan masih menjadi masalah yang sulit dicari solusinya. Modal itu memang masalah klasik dalam berwirausaha, jangan dulu permodalan yang jadi masalah. Harus ada pelatihan dulu, setelah dilatih dilakukan pendampingan, lalu setelah itu dibantu pemasarannya. Apabila Sumber Daya Manusia (SDM) nya sudah bagus maka permodalan akan berjalan mulus.
Ekonomi berbasis silaturahim, akan menjadi konsep yang akan lahir. Produk harus berkualitas dan harganya terjangkau. Pastikan produknya terbaik, barang-barangnya bagus. Ekonomi umat ekonomi milik rakyat dapat bersaing dengan sehat dan tak perlu saling sikut.
Begitu ada krisis, pengeluaran yang tidak perlu harus dikurangi, harus dipangkas. Inilah solusi untuk meminimalisir krisis.
“Kita jangan berpangku tangan pada Negara. Kemajuan seseorang berasal dari diri kita sendiri. Pemuda-pemuda di lembang khususnya, saya harapkan lebih kreatif dan lebih positif. Jadi, mereka tidak lari ke hal negatif. Anak mudanya harus kreatif, enerjik, dan inofatif,” ungkap Kukuh Wiguna selaku Penggerak Viking di Lembang.
Kaum milenial lebih dari 55% penduduk Indonesia adalah berusia di bawah 40 tahun. Kaum yang sangat berpengaruh untuk masa depan bangsa. Ekonomi yang mandiri adalah kunci kesuksesan dan kemajuan sebuah bangsa. Melalui bidang wirausaha diharapkan dapat menjadi penopang perekonomian bangsa. (Intan)