KOTA TASIKMALAYA (CM) – Imigrasi Kelas II Non TPI Tasikmalaya hari ini melaksanakan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Kantor dari pejabat sebelumnya, Isman Jayadi, ke Kepala Kantor yang baru, Suyitno, di Aula Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Tasikmalaya, Jalan Letnan Harun Kelurahan Sukarindik Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya, Kamis (11/02/2021).
Sertijab dihadiri oleh Kakanwil Kemenkumham Jawa Barat, Imam Suyudi dan para Kepala Divisi di lingkungan Kanwil Kemenhumham Jabar.
Dalam sambutannya, Isman Jayadi yang dipromosikan menjabat Kabid Perijinan dan Informasi Keimigrasian pada Kantor wilayah Kementerian Hukum dan Ham Jawa Timur menyampaikan keberhasilan yang dicapai selama menjabat Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Tasikmalaya.
“Di internal kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Tasikmalaya berhasil membina para pegawai. Kita juga telah berhasil melaksanakan tindakan hukum pada Warga Negara Asing (WNA) yang melanggar, memberikan keterangan tidak benar. Program Nasional yang belum sempat di selesaikan ya itu WBK WBBM dan peningkatan status Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Tasikmalaya naik kelas menjadi kelas I,” terangnya.
Isman berharap, program Nasional WBK WBBM dan kenaikan kelas Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Tasikmalaya menjadi kelas satu dapat dilanjutkan dengan Kakanim yang baru.
Harapan Isman langsung disambut positif oleh penggantinya, Suyitno, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Penyindik Pegawai Negei Sipil 0(PPNS) Pada Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Direktorat Jendral Imigrasi.
Dalam sambutannya, Suyitno mengatakan, akan melanjutkan program dan kebijakan-kebijakan yang sudah berjalan sebelumnya.
“Saya berharap di Tahun baru 2021 ini. Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Tasikmalaya bisa mendapat predikat WBK WBBM. Tentunya dengan adanya target ini diperlukan ada dorongan, kebersamaan dengan seluruh pejabat dan para pegawai yang ada di lingkungan kantor, ” papar, Suyitno usai sertijab.
Suyitno menambahkan, program lainnya yang belum terealisasi adalah kenaikan kelas dari sebelumnya kelas II menjadi kelas I.
“Program itupun kita akan lanjutkan, semua persyaratan yang belum lengkap akan kita lengkapi kemudian di usulkan kembali,” pungkasnya. (Edi Mulyana)