News

Kaka Andika, Penderita Kanker Darah di Pangandaran Butuh Uluran Tangan Dermawan

286
×

Kaka Andika, Penderita Kanker Darah di Pangandaran Butuh Uluran Tangan Dermawan

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CM) – Kaka Andika (12), harus berjuang melawan penyakit serius yang dideritanya. Anak dari seorang Duda bernama Dadang Sumardi ini hanya bisa terbaring lemah di Estela Kartika 2 Nomor 205 RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

Ia didiagnosa dokter mengidap leukemia AML atau kanker darah.

Kaka Andika merupakan siswa kelas VI di Sekolah Dasar Negri 2 Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Ayah dari Kaka, Dadang Sumardi
yang bekerja sebagai office boy (OB) itu menceritakan awal mula anaknya didiagnosa Leukemia.

“Sakitnya udah 5 bulan, tapi baru 2 bulan terakhir baru diketahui bahwa Kaka sakit kanker,” kata Dadang.

Dadang menyebutkan, anaknya itu (Kaka-red) semula dirawat di RSUD Pandega Pangandaran selama 18 hari, kemudian dirujuk ke RSUP dr. Sardjito di Yogyakarta.

“Dirujuk ke RSUP dr. Sardjito, karena kata dokter obatnya cuma ada di Yogyakarta,” terangnya.

Saat ini, kata Dadang, kondisi Kaka terbilang memprihatinkan. Lidah dan tenggorokannya bengkak sehingga tidak lagi bisa menelan makanan. Berat badannya pun menurun drastis dari 43 kg kini hanya 33 kg.

“Pernah dikemo tapi jadi bengkak lidahnya dan juga jadi hitam. Kepalanya pusing, badannya juga panas dan gak mau turun-turun. Kata dokter sih emang gitu, tapi kita namanya orangtua jadi sedih lihatnya,” aku Dadang dengan sedih.

Beruntung sebagian besar biaya pengobatan ditanggung BPJS, namun kondisi keuangan Dadang yang hanya bekerja sebagai OB nyaris tidak sanggup lagi menanggung biaya tambahan yang harus dikeluarkan, terutama untuk membeli kantong darah.

“Sekali transfusi butuh 8 kantong darah putih dan 2 kantong darah merah. Di rumah sakit sering kehabisan stok, jadi musti beli sendiri di luar,” keluhnya.

Selain itu, Dadang yang bergantian bersama putrinya, Lina Melia untuk menjaga Kaka di rumah sakit juga harus mengeluarkan biaya untuk makan sehari-harinya dan mengontrak rumah yang dekat rumah sakit.

“Saya bingung dimana lagi harus cari uang karena otomatis saya juga udah nggak kerja sejak nungguin anak saya,” ucapnya.

Menurut sang Ayah, Keceriaan anaknya itu yang telah lama ditinggal mati sang ibu pun sirna. Padahal sebelum sakit, Kaka dikenal sebagai anak yang ceria, bahkan di awal perawatannya di rumah sakit pun Kaka masih sering bergaya ketika difoto.

Berharap ada pihak-pihak yang bisa memberikan uluran tangan membantu meringankan biaya pengobatan Kaka Andika. Sehingga Kaka Andika bisa kembali bersekolah. Kiranya para darmawan dapat menyalurkan bantuannya secara langsung ke Bank BRI nomor rekening 401601020816539 atas nama Dede Ela, dengan nomor handphone yang dapat dihubungi 0821 1546 7347 (Lina Melia /kakak kandung) dan 0852 1658 6845 (Ella / kerabat). (**)

Baca Juga :  Langgar Tonase, 34 Truk Pasir Kena Tilang di Pangandaran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *