SURABAYA (CM) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyiapkan layanan khusus untuk petani dan pedagang lewat modifikasi Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3).
Kereta ini sedang dikerjakan di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng. Menurut VP Public Relations KAI Anne Purba, ide layanan ini sudah dibahas sejak Mei 2024 dan diwujudkan dalam bentuk modifikasi sarana.
KAI menyebut inovasi ini juga menjadi bagian dari perayaan HUT ke-80 KAI pada 28 September 2025.
Anne menjelaskan, konsep kereta ini mengedepankan akses mudah dan ruang angkut lebih luas. Kursi dipasang di sisi kiri dan kanan sehingga bagian tengah lapang untuk menaruh hasil pertanian atau barang dagangan, sekaligus memudahkan pergerakan penumpang.
Selain tata letak, beberapa modifikasi teknis juga dilakukan, antara lain:
- Lebar pintu bordes diperbesar dari 800 mm menjadi 900 mm.
- Sekat partisi dan bordes dihilangkan agar akses barang lebih lancar.
- Jumlah kursi dikurangi jadi 73 dari 106 tempat duduk.
- Satu unit toilet per kereta.
- Rak bagasi tetap tersedia untuk kenyamanan penumpang.
Kereta K3 Petani-Pedagang ini merupakan hasil modifikasi dari kereta kelas bisnis dan ekonomi. Saat ini sudah masuk tahap uji coba.
UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng melakukan uji statis pada 14 Agustus dan uji dinamis sehari setelahnya dengan rute Surabaya Gubeng–Lamongan pulang-pergi.
Tahap berikutnya, pengujian akan melibatkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub. Jika lolos, kereta akan mendapat sertifikasi keselamatan sebelum resmi melayani masyarakat.
“Hadirnya kereta ini adalah bukti komitmen KAI memperluas akses transportasi inklusif dan mendukung ekonomi masyarakat,” kata Anne.
KAI berharap, kereta ini dapat memperkuat rantai pasok, membuka peluang usaha, dan menggerakkan ekonomi daerah. Inovasi ini juga sejalan dengan semangat Astacita menuju Indonesia Emas 2045.