JAKARTA (CM) – Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada para pengguna jasa kereta api atas insiden anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Jawa Barat, pada Jumat 1 Agustus 2025.
Permintaan maaf itu disampaikan Didiek dengan membungkuk dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin 4 Agustus 2025, sebagai bentuk tanggung jawab atas dampak besar yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut.
“Kami menyadari sepenuhnya bahwa insiden ini berdampak besar terhadap rencana perjalanan banyak pelanggan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berterima kasih atas kesabaran serta pengertian yang telah diberikan,” ujar Didiek.
Insiden tersebut menyebabkan 80 perjalanan kereta dibatalkan, dan 42 perjalanan lainnya dialihkan melalui lintas Purwokerto–Kroya–Bandung. Akibatnya, puluhan ribu penumpang terdampak.
Rangkaian kereta berhasil dievakuasi pada Sabtu (2/8) pukul 07.00 WIB. Perbaikan jalur segera dilakukan dan pada pukul 10.57 WIB, jalur kembali dapat dilintasi oleh KA Argo Lawu dengan kecepatan terbatas sebagai tahap awal pemulihan.
Meski sempat terganggu, tren operasional menunjukkan perbaikan. Tingkat ketepatan waktu keberangkatan kereta mencapai 94 persen sejak Sabtu siang hingga Minggu.
Baca juga: KAI Berlakukan Rekayasa Pola Operasi, Tiket Bisa Dibatalkan dengan Refund 100%
Pihak KAI mencatat, hingga Minggu pagi, sebanyak 22.664 tiket telah dibatalkan oleh pelanggan untuk periode keberangkatan 1–3 Agustus. Sementara itu, 440.581 penumpang tetap melanjutkan perjalanan dari total kapasitas 483.296 tempat duduk.
KAI memastikan bahwa seluruh pelanggan yang membatalkan tiket akibat gangguan ini akan mendapatkan pengembalian dana (refund) penuh, yang dapat diajukan hingga 7×24 jam sejak jadwal keberangkatan.
“Kami juga menyediakan kompensasi berupa service recovery bagi pelanggan yang mengalami keterlambatan signifikan,” tambah Didiek.
Meski begitu, Didiek tak menampik adanya keluhan dari pelanggan yang harus menghadapi antrean panjang saat pembatalan tiket maupun ketidakpastian jadwal keberangkatan.
“Kami sangat memahami ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan. Kami juga menyadari bahwa penyiapan layanan service recovery di beberapa titik masih memerlukan peningkatan,” lanjutnya.
Saat ini, layanan kereta api berangsur pulih. Dari total 72 perjalanan KA dari arah timur menuju Jakarta pada Minggu, 65 tiba tepat waktu, sedangkan 7 lainnya mengalami keterlambatan.
Sebagai bentuk antisipasi dan jaminan keselamatan, kecepatan operasi kereta di area Pegaden Baru masih dibatasi maksimal 60 km/jam. Penyesuaian kecepatan menuju kondisi normal, yakni 120 km/jam, akan dilakukan secara bertahap berdasarkan hasil evaluasi teknis.
Didiek menegaskan, seluruh jajaran Direksi KAI turun langsung ke lokasi sejak awal kejadian untuk memastikan proses evakuasi dan perbaikan berjalan maksimal.
Sementara itu, penyebab anjloknya KA Argo Bromo Anggrek masih dalam proses investigasi oleh Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Kami terus berupaya memperbaiki seluruh aspek layanan, termasuk dalam penanganan kondisi krisis seperti ini. Bagi kami, pelayanan dan keselamatan pelanggan adalah yang utama,” tegas Didiek.
Ia berjanji bahwa peristiwa ini akan menjadi bahan introspeksi bagi KAI guna memperkuat sistem dan meningkatkan respons dalam situasi darurat.
Informasi terkait layanan pelanggan dapat diakses melalui Contact Center 121, WhatsApp resmi 0811-1211-1121, atau aplikasi Access by KAI.