News

Jurus Yayat Promosikan Stone Garden ke Orang Jepang

138
×

Jurus Yayat Promosikan Stone Garden ke Orang Jepang

Sebarkan artikel ini
Jurus Yayat Promosikan Stone Garden ke Orang Jepang

BANDUNG BARAT (CAMEON) – Siapa yang tidak kenal Stone Garden. Yupz. Sebuah wisata bebatuan purbakala yang terletak di Desa Gunungmasigit Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang pesonanya semakin bersinar.

Kawasan Stone Garden ini memang super unik. Tidak jauh dari tempat ini ada Gua Pawon atau sering disebut dengan The Big Secret Of Sundanese. Gua yang konon ditemukannya kerangka manusia nenek moyang sunda ini memang sangat eksotik nan kaya sejarah.

Bukan Yayat T Soemitra namanya jika tidak mengambil peluang kebaikan dalam berbagai moment. Tanpa perencanaan birokrasi yang jelimet, Wakil Bupati Bandung Barat ini ikut blusukan mempromosikan Stone Garden kepada salah seorang pengungjung.

Uniknya bukan pengunjung biasa yang disasar Yayat. Orang Jepang yang ditemui Yayat adalah praktisi pendidikan, budaya dan parwisata yang berasal dari negeri Sakura bernama Chisaki Baba. Yayat tampil bak seorang sales yang memasarkan produknya.

Dengan penuh semangat, Yayat bersinergi dengan Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Stone Garden, Yadi. Duet berdua ini menjelaskan berbagai kelebihan tentang Stone Garden kepada orang Jepang tersebut.

“KBB ini dikenal sebagai daerah potensial pariwisata. Stone Garden adalah salah satunya. Taman batu yang bersejarah ini dikelola oleh Pokdarwis yang kompak dan penuh kekeluargaan,” kata Yayat, saat ditemui disela pertemuan dengan Chisaki, di Kawasan Stone Garden, Rabu (13/9/2017).

Yayat menjelaskan, di KBB ini ada objek wisata baru yang menjadi tujuan para pelancong. Kata dia, Stone Garden ini luar biasa potensinya. Apalagi tidak jauh dari tempat tersebut ada Gua Pawon atau sering disebut dengan The Big Secret of Sundanese.

Pihaknya siap mendukung secara regulasi agar bisa melindungi dan menjamin kelestariannya. Terlebih saat ini, ijin pengelolaan tambang oleh pemerintah Provinsi. “Sebelum dikelola, kawasan ini menjadi tambang kapur,” ujarnya.

Lebih jauh Yayat mengatakan, stone garden merupakan warisan alam sejarah muka bumi yang sangat berharga. “Sekarang alhamdulillah, berkat semangat komunitas pariwisata disini alhamdulillah, bisa menjadi satu-satunya perwakilan Provinsi Jabar yang akan mengikuti lomba tingkat nasional,” bebernya.

Ia menjelaskan, di kawasan ini, kata dia, tersimpan banyak bebatuan usia jutaan tahun lalu. Konon, para ahli sampai sekarang masih belum selesai meneliti kawasan ini yang tak jauh dengan lokasi. Menurut cerita lainnya, daerah ini menjadi bendungan dijaman sebelum pra sejarah lalu.

Yayat terlihat semangat mengenalkan stone garden. Kata dia, hamparan batu yang berdiri kokoh di sana tidaklah kebetulan. Ada formasi khusus dan mengandung filosofi menawan. Uniknya, semua keindahan ini bisa diterjemahkan melalui ilmu matematika, sosiologi dan geologi.

“Di stone garden ini kita menyaksikan langsung maha karya hebat kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Pahatan batu yang terjadi ratusan tahun lalu. Ini sangat punya nilai sejarah peradaban,” ungkapnya.

Sementara itu, Praktisi pendidikan dan budaya asal Jepang Chisaki Baba mengaku bangga dengan kehadirannya di stone garden ini. Ia terlihat puas dengan suasana dan eksotisme kawasan Kars Citatah khususnya Stone Garden tersebut.

“Yes. Ini sangat bagus. Saya sering keliling ke Eropa dan Amerika, tapi baru menemukan tempat sehebat ini,” katanya, saat berbincang dengan Yayat.

Di Jepang, kata dia, banyak gunung tapi tidak ada yang senatural di stone garden tersebut. Ia menyebutkan, tempat stone garden ini sangat potensial untuk terus dikembangkan.

Suasana natural masyarakat yang membersihkan lingkungan dengan perlatan sederhana, kera yang hidup bahagia disekitar hamparan bebatuan dan pepohonan, serta berbagai eksotisme alam lainnya telah membawa suasana stone garden begitu bermakna.

Ia pun menyebutkan, apabila Yayat dan para pihak terkait di KBB berkenan untuk pergi ke negeri Sakura itu, pihaknya ingin memperlihatkan pengelolaan tempat wisata yang kondisinya bisa ditiru dengan yang ada di KBB ini.

Menurutnya Stone Garden bisa berkembang menjadi objek wisata kelas dunia jika dikemas dan ditata lebih baik lagi. Termasuk harus dilindungi dari aktivitas pertambangan yang marak terjadi disekitar kawasan tersebut.

“Jika ada kesempatan saya ingin ke tempat ini lagi. Bagus sekali tempatnya. Pemandangannya sangat bagus,” katanya. (Agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *