News

Jurus Pemudik Menyiasati Mudik-Balik ke Tasikmalaya

222
×

Jurus Pemudik Menyiasati Mudik-Balik ke Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini
Jurus Pemudik Menyiasati Mudik-Balik ke Tasikmalaya

TASIKMALAYA (CM) – Jika sudah tradisi apalagi dibumbui rindu menggebu pada keluarga dan kampung halaman, larangan mudik sangat mudah diakali. Bagi beberapa orang, merayakan lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah masih bisa seperti tahun-tahun lalu.

Ini cerita rombongan pemudik yang ada di wilayah Tasikmalaya bagian Utara. Orang-orang yang ‘nyaba’ di kota masih bisa leluasa mudik ke kampungnya dan sudah bersiap kembali ke Kota.

Iwan, bukan nama sebenarnya, menceritakan dirinya dan sekitar 8 orang lainnya mudik ke kampungnya ditengah ketatnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan Covid-19. Bagi lelaki 42 tahun ini, model karantina kesehatan yang diterapkan pemerintah bukanlah masalah.

“Gampang mudik mah. Sekarang mudah komunikasi juga, gampang,” kata Iwan, saat ditemui di perbatasa Kota-Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (27/05/2020).

Misalnya dia yang selama ini merantau di ibu kota melakukan rencana brilliant dental rekan-rekannya. Mereka menghitung budget dan mengumpulkannya untuk ongkos dan opersional.

Iwan lalu mengontak rekannya yang ada di Tasikmalaya, rekannya tersebut driver sekaligus pemilik mobil berplat-Z. Dengan armada itulah Iwan dan teman-temannya bisa pulang ke Tasikmalaya.

“Mobil dari Tasikmalaya enggak langsung ke Jakarta. Kita janjian di satu tempat. Berpencar. Ada yang memakai ojeg dan berpindah-pindah angkutan,” ungkapnya.

Dengan tampilan biasa, tidak mencolok, dan tidak membawa ransel, mereka kemudian menyemut di lokasi janjian. Setelah berkumpul di satu titik yang dianggap aman, barulah para pemudik ini berangkat dengan mobil plat Z.

“Jalurnya ke Sukabumi pinggir laut, lalu ke Tasikmalaya Selatan pinggir laut juga. Aman. Tidak ada masalah. Yah, muter juga sih jadi jauh,” sebutnya.

Walau jarak yang ditempuh jadi makin jauh, tspi baginya tidak masalah. Toh, rencana mudiknya disepuluh akhir puasa kemarin berjalan mulus.

“Alhamdulillah bisa berkumpul dengan keluarga seperti lebaran tahun lalu,” katanya seraya menyebutkan akan kembali ke ibu kota dengan cara yang tidak jauh berbeda.

Asep, pemudik lainnya bercerita beda. Dia termasuk yang melek informasi. Sebelum mudik dari Bekasi, dia memantau perkembangan berita dan melihat rute dengan detail menggunakan google maps.

“Saya pakai motor. Nggak bawa barang bawaan mencolok. Seperti warga biasa saja gitu,” kata warga Ciawi ini, bangga.

Ia mengemukakan, saat menjelang lebaran justru pantauan petugas minim. Dia memantaunya di internet. Asep pun memanfaatkan celah itu untuk menerobos melintasi sejumlah wilayah.

“Agak lama saya, banyak berhentinya. Kadang di Mesjid istirahat, berperilaku seperti warga biasa. Hehe. IstilahnyaIstilahnya kucing-kucingan juga,” katanya sambil terkekeh.

Walau lama diperjalanan, dia akhirnya sampai juga di kampung halaman sebelum malam takbiran. “Banyak juga yang seperti saya di jalan, yah kita sama-sama tahu dan sama-sama mau. Mau mudik,” pungkasnya. (Syam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *