BANDUNG BARAT (CM) – Pakar pengembangan Koperasi dan usaha kecil mikro (UKM) Ir. Siswanda HS MPM turun langsung membina pengembangan pengusaha start-up di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. Ia punya jurus dahsyat melejitkan kebangkitan ekonomi rakyat.
“Sejumlah komunitas wirausaha baru yang dibina setahun terakhir ini sudah menunjukan hasil menakjubkan. Lewat program investor semut saya yakin dengan harapan kebangkitan itu,” kata Kang Sis, sapaan karib Siswanda, kepada CM, di Padalarang, Sabtu (23/03/2019).
Selama puluhan tahun mengembangkan UKM, dia seringkali melihat kendala yang dihadapi para pengusaha pemula adalah bab permodalan. Padahal, kata dia, modal bukanlah satu-satunya alasan berwirausaha.
Kang Sis yang pernah menjabat Majelis Pakar Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Pusat ini mengungkapkan, dirinya belum lama ini berdialog panjang lebar dengan Cawapres 02 Sandiaga Salahuddin Uno, tentang pengembangan wirausaha di Indonesia.
Kesimpulan dari diskusinya, tidak ada cara lain untuk Indonesia ini agar maju dan naik level kecuali meningkatkan jumlah pengusaha. Membangkitkan UKM dan membina mereka secara konsisten.
Ia memaparkan, perkara terbesar yang harus dimiliki seorang pengusaha adalah keberanian memulai dan cara pandang atau mindset.
“Jadi di KBB ini saya membina para wirausahawan baru itu adalah denganĀ mengubah mindset. Dari pencari menjadi pencipta kerja, itu dulu awalnya,” katanya.
Setelah memiliki mindset yang benar, barulah program investor semut ini bisa dijalankan. Prinsipnya kata Kang Sis, seperti semngat semut kala mengangkat beban.
“Tahu kan semut? Semut itu salah satu binatang yang mampu mengangkat dan membawa beban jauh lebih besar dari berat dirinya sendiri, bisa 30-50 beratnya,” ujarnya.
Itulah hakekat pengusaha atau investor. Mereka adalah orang yang mampu menanggung beban lebih dari diri dan keluarganya. Melalui kegiatan usahanya, mereka bisa melibatkan banyak orang lain ikut serta dan memperoleh nilai tambah yang dihasilkan.
Dengan bergotong royong dia mampu mengangkat beban lebih besar dari tubuhnya. Kaitannya dengan wirausaha jelas ada. Seorang pengusaha akan mampu menopang kehidupan banyak keluarga.
Semut kecil dan menyebar. Pemberian modal yang tepat kepada pegiat UKM akan mampu membangkitkan mereka dan lebih jauhnya menolong minimal lima orang untuk mandiri.
Semut dikenal dengan kerjasama dan komunitas. Meski kecil, namun semut yang bekerjasama akan mampu melakukan sesuatu yang lebih besar dari porsi tubuhnya.
“Lewat investor semut, UKM banyak yang terbantu dan bergerak maju. Banyak dan menyebar dimana-mana,” katanya.
Itulah pentingnya komunitas dan pembinaan. Mereka diberikan kesempatan untuk teguh dengan keyakinan sebagai pengusaha dan keberanian memulai. Tanpa itu, impian jadi pengusaha tak akan pernah terwujud.
“Program investor semut menyiapkan modal dan mentalnya. Keberanian memulai dan mengambil risiko. Tapi resiko yang terukur dan modal yang efektif,” ujarnya.
Dalam pembinaan yang dilakukannya, anggota komunitas wirausaha diberikan pemahaman yang benar tentang permodalan, penghitungan potensi usaha, neraca pembukuan usaha sekaligus melejitkan omset dengan berbagai strategi pemasaran.
“Ibaratnya para pengusaha baru ini dimentori. Ya mereka butuh pelatih, selama ini pemerintah tidak hadir ditengah rakyat, maka jangan salahkan jika pemerintah tidak seratus persen dipercaya sebagai pelatih yang mampu membawa pengusaha baru mencapai kesuksesan,” bebernya.
Meskipun Kang Sis yang kini menjadi calon legislatif DPR RI dari Dapil Jabar 2, Kab.Bandung dan Bandung Barat, nomor urut 2 dari PAN, namun dia menegaskan bahwa pembinaan terhadap UKM tidak boleh memiliki muatan dan kepentingan peribadi.
Ia menegaskan pengembangan wisarausaha ini tidak hanya sekedar memenuhi hajat politik semata. Karena kepentingan sesaat inilah yang kerap mengurangi kepercayaan pengusaha muda pada pelatihnya.
“Masyarakat kita sudah cerdas. Tidak ujug-ujug percaya dibina wirausaha kalau kepentingannya sesaat,” kata Pendiri dan pembina perhimpunan ekonomi rakyat Bandung raya (PikRaBaRa) ini.
Ia memaparkan, sejak tahun 1994 dirinya telah menekuni dunia konsultan melalui PT. Tesaputra Adiguna. Disaat yang sama,dia pun aktif memberikan masukan bagi Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk penataan kebijakan dan peningkatan kapasitas Koperasi dan UKM untuk diimplementasikan di berbagai kabupaten/kota di Indonesia.
Konsistensi pengembangan wirausaha selama puluhan tahun inilah yang membuat puluhan pelaku UKM di KBB percaya untuk dibina oleh Kang Sis dan komunitasnya. Para pengusaha baru ini dilatih untuk memiliki mindset yang benar dan skill yang mumpuni.
“Alhamdulillah sudah ada ribuan pengusaha baru yang terbina. UKM baru banyak tumbuh. Kuncinya mereka diberi kesempatan, pembinaan yang konsisten dan berkelanjutan,” jelasnya.
“Pertumbuhan wirausaha baru di wilayah Kabupaten Bandung dan Bandung Barat sangat menggembirakan. Mereka berkembang karena ada kesempatan dan pembinaan,” imbuh Kang Sis, yang merupakan pemrakarsa gerakan sejuta wirausaha di Indonesia.
Ia menjelaskan, tidak ada cara lain jika bangsa ingin naik kelas ke level yang lebih maju kecuali dengan menumbuhkan wirausahawan. Maka, penciptaan wirausaha baru harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan.
“InsyaAllah program investor semut bisa menjadi jawaban. Saya sudah membuktikannya,” tegasnya. (Lia)