KOTA TASIKMALAYA (CM) – Hingga saat ini, angka pengangguran di Kota Tasikmalaya masih tinggi, atau dikisaran 11 ribu orang. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya para pencari Kerja (Pencaker) dalam kegiatan bursa kerja Job Fair di GOR Sukapura Dadaha, Kota Tasikmalaya pada Kamis (18/10/2018).
Dalam kegiatan tersebut, Dinas Tenaga Kerja Kota Tasik dan sejumlah perusahaan besar di Indonesia melakukan kerjasama rekrutmen tenaga kerja di berbagai jurusan dan keahlian dengan diinisiasi melalui Job Fair.
“Perusahaan besar yang siap menerima Pencaker di antaranya, PT Indomarco Primatama, PT Barokah Trijaya, PT.Sinar Mutiara Bangsa, Bank Mandiri, PT.Naturindo Fresh, CV Membangun Manusia Karya, PT.Mitra Solusindo Utama, PT. Home Credit, PT. Smarfren Telkom, PT. Arlinda Putra, Bank Mandiri, termasuk Bina Sarana Informatika (BSI) dan lainnya,” papar Kadisnaker, Rahmat Mahmuda di lokasi Job Fair.
Dia menegaskan, mengingat tingginya angka pengangguran, dinasnya terus berupaya memfasilitasi dan membantu para pencari kerja khususnya bagi warga Kota Tasikmalaya, umumnya se-wilayah Priangan yakni Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis dan sekitarnya.
“Tujuan utama dilaksanakannya Job Fair untuk memberikan kesempatan kerja kepada para pengangguran dan lulusan sekolah yang masih belum mendapatkan pekerjaan. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini dapat menyerap ribuan tenaga kerja yang lebih banyak sesuai dengan target yang diharapkan sekitar 3 ribu pekerja,” ujarnya.
Rahmat menyebut, Job Fair digelar selama 2 hari , mulai Kamis sampai Jumat atau (18-19/10/2018). Sifatnya terbuka untuk umum, tak hanya Kota Tasikmalaya tapi juga luar daerah asalkan memenuhi syarat dan ketentuan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Sementara, Herlan Sutisna, selaku salah satu petugas rekrutmen tenaga kerja stand dari Universitas Bina Sarana Informatika mengatakan bahwa lowongan yang dibutuhkan BSI untuk dosen minimal pendidikan S2 bidang keahlian ilmu komputer, dan ilmu manajemen, S1 tenaga administrasi.
“Hari pertama, pelamar sudah ada 35 orang. Sedangkan yang dibutuhkan fleksibel, bisa saja banyak, yang jelas sesuai dengan jurusan yang dimiliki para pencaker,” ujarnya. (Edi Mulyana)





