News

Jembatan Cirahong Dibuka Untuk Pejalan Kaki dan Roda Dua

297
×

Jembatan Cirahong Dibuka Untuk Pejalan Kaki dan Roda Dua

Sebarkan artikel ini
Jembatan Cirahong Dibuka Kembali Hanya Untuk Pejalan Kaki dan Roda Dua
Portal penghalang jembatan Cirahong

TASIKMALAYA (CM) – Jembatan Cirahong yang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Ciamis kembali dibuka untuk umum. Namun hanya pejalan kaki dan kendaraan roda dua saja yang boleh menyebrangi jembatan bersejarah tersebut.

Hal ini dibenarkan Kadishub Kabupaten Tasik, Asep Darisman yang mengatakan bahwa kebijakan ini diputuskan berdasarkan hasil zoom meeting dengan Kemenhub, PT KAI, Pemkab Ciamis dan Pemkab Tasik pada (23/08).

“Intinya peserta rapat sepakat membuka kembali Jembatan Cirahong untuk dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai jalan aternatif. Dengan ketentuan hanya kendaraan roda dua saja yang dapat melaluinya. Terhitung mulai tanggal 01 September 2021,” katanya kepada wartawan, Sabtu (28/08/21).

BACA : Jembatan Cirahong Jadi Tempat Favorit Ngabuburit

Seperti diketahui, sejak tanggal 1 Juli hingga 31 Juli 2021, jembatan Cirahong ditutup karena adanya perawatan pada kontruksi jembatan terutama perbaikan bantalan kayu yang sudah banyak lapuk. Kemudian pada 1 Agustus 2021 hingga 31 Agustus 2021 dilakukan evaluasi uji pembebanan Jembatan Cirahong.

Tujuan dari uji pembebanan tersebut untuk mengetahui beban yang diizinkan melewati konstruksi jembatan tersebut pasca perbaikan. Dan hasil dari uji tersebut disampaikan pada zoom meeting seperti yang disampaikan diatas.

Menilik sejarah, Jembatan Cirahong dibangun pada tahun 1893 oleh perusahaan Belanda bernama Staatspoorwegen (SS) terletak di kilometer 283+745 antara Ciamis dan Manonjaya dengan panjang 202 meter, merupakan satu satunya jembatan double decker (berfungsi ganda) di Indonesia.

Jembatan ini diinisiasi oleh Bupati Galuh Ciamis, R.A.A. Kusumadiningrat (1839 – 1886) dan mengalami perbaikan dengan rangka besi pada masa pmerintahan Bupati Tasikmalaya, R.A.A. Wiratanoeningrat (1908 – 1937).

Meskipun perawatan terus dilakukan secara rutin, namun mengingat usia dan kondisi jembatan yang sudah cukup tua (128 tahun), maka perlu untuk dilakukan evaluasi lebih jauh terhadap fungsi bagian bawah dari jembatan kereta api tersebut, yang selama ini digunakkan untuk akses dari Ciamis ke Manonjaya dan sebaliknya, untuk memastikan keselamatan perjalanan kereta api. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *