TASIKMALAYA (CM) – Rapat koordinasi dan high level meeting tim pengendali inflasi daerah se-Priangan Timur tahun 2019, Selasa (23/04/2019), berlangsung selama 2 hari dengan dihadiri unsur pemerintah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran.
Menurut Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Tasikmalaya, Ir. Safari Agustin, kegiatan tersebut sebagai ajang silaturahmi dalam mempererat ukhuwah islamiyah antar kepala daerah se-wilayah Priangan Timur, khususnya dalam rangka strategi pengendalian inflasi daerah sehingga pencapaiannya terkendali.
Tak hanya itu, lanjut ia, sejalan dengan visi misi, penduduk Kabupaten Tasikmalaya berjumlah 1.749.914 jiwa dengan luas wilayah 270.882 ha serta luas lahan pertanian sebesar 245.412 ha. Itu, katanya, merupakan potensi besar sebagai sentral produksi hasil pertanian dalam kebutuhan pokok masyarakat.
Bahkan, ungkap Safari, mengenai komoditas pertanian yang dihasilkan yakni tanaman pangan, hortikultural dan komoditas sayuran serta komoditas pertanian tanaman pangan padi terbesar di wilayah Kecamatan Manonjaya, Sukahening, Sukaraja, Sukaresik, Salawu, Cisayong dan Cineam.
Sementara, Safari menyebut, bulan April dan Mei jumlah produksi beras di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2019 sebesar 130.580.93 Ton, sedangkan prediksi kebutuhan beras selama Ramadhan dan Idul Fitri sebesar 19.933.91 Ton, sehingga terdapat surplus beras sebanyak 110.647.02 Ton.
“Untuk komoditas cabai besar perkiraan jumlah produksi pada bulan Mei 2019 sebesar 2.265 Ton, perkiraan jumlah kebutuhan cabai besar sebesar 2.846.37 Ton sehingga terdapat defisit cabai sebanyak 580.63 Ton. Komoditasnya pun berada di wilayah Kecamatan Cigalontang, Sariwangi, Leuwisari, Padakembang, Sukaratu Cisayong, Taraju, Bojonggambir, Salawu dan Sodonghilir,” tandasnya. (anto)