KOTA TASIKMALAYA (CAMEON) – Forum Silaturahmi Umat Islam dan Tholiban beserta seluruh pimpinan pondok pesantren di Kota Tasikmalaya menyampaikan pernyataan sikap kepada Wali Kota, terkait penegasan komitmen untuk berani menindak tegas segala bentuk kemaksiatan dibulan Ramadan. Hal itu disampaikannya di lobi Bale Kota Tasikmalaya Jalan Letnan Harun, Kamis (18/05/2017).
Korlap aksi, Rahmat Jetli meminta Wali Kota untuk berani bertindak tegas selama bulan suci nanti. Pihaknya ingin, berbagai perilaku kemaksiatan bisa enyah dari Tasikmalaya.
“Apabila pemerintah Kota Tasikmalaya beserta segenap aparatur tidak bersikap tegas dalam mencegah hal yang dapat merusak moral dan ahklak, maka kami atas nama forum Silaturahmi Umat Islam dan pengurus brigade Tholiban serta seluruh pimpinan pondok pesantren, akan bersikap, bertindak tegas mengembalikan Kota Tasik sebagai Kota seribu pesantren yang kami banggakan,” bebernya, dalam aksi.
Selama buan Ramadhan, kata dia, pihaknya akan bekerjasama dengan pihak kepolisian dan Satpol PP untuk mengawal dan menertibkan segala bentuk perkumpulan geng motor yang selalu meresahkan masyarakat.
Menertibkan warung remang-remang yang berjualan disiang hari selama bulan ramadhan dan ruko-ruko yang menjual miras, narkoba, serta tempat-tempat yang dijadikan prostitusi.
“Menertibkan perizinan yang legal/ilegal yaitu tempat hiburan malam kafe, karoke yang diduga berkedok karoke keluarga, pada kenyataannya, dipergunakan untuk transaksi narkoba, miras, pornografi, dan prostitusi,” tegasnya.
Wali Kota Tasikmalaya yang diwakili Kepala Bagian Kesra Nasihin menyetujui dan membacakan pernyataan sikap yang disampaikan Forum Komunikasi Umat Islam Tasikmalaya tersebut.
“Pihak pemerintah menyetujui apa yang disampaikan oleh Forum Silaturahmi Umat Islam. Kami mendukung penuh apa yang disampaikan dan dibacakan didalam orasi selagi memberikan manfaat bagi pemerintah, negara dan seluruh masyarakat di Kota Tasikmalaya,” pungkasnya. (Edi Mulyana)
