THAILAND (CM) – Badai tropis pertama dalam tiga dekade diperkirakan akan menghantam Thailand pada Jumat (04/01/2019), malam. Walhasil, ribuan warga dari Negara Seribu Pagoda itu berbondong-bondong untuk mencari tempat perlindungan sebelum badai datang.
Seperti dilansir cnnindonesia.com pada Jumat (04/01/2019), untuk menghadapi keadaan itu Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand mengaku sudah melakukan proses evakuasi selama beberapa hari kebelakang. Evakuasi sudah dilakukan bagi 6.176 orang yang bermukim di sekitar lokasi badai, seperti Nakhon Si Thammarat, Provinsi Pattani, Songkhla, dan Yala.
Angin yang membawa badai tropis Pabuk itu dilaporkan sudah memicu ombak tinggi dan angin kencang di Teluk Thailand sebelum berhembus ke Provinsi Nakhon si Thammarat.
Badan Meteorologi pun sudaj mengingatkan bahaya hujan deras dan angin kencang di 15 provinsi di selatan Thailand, salah satu kawasan penanaman karet alami terbesar di dunia.
“Angin kencang itu diperkirakan akan menyebabkan ombak hingga setinggi 3-5 meter di Teluk dan 2-3 meter di Laut Andaman. Semua kapal harus berlabuh,” demikian pernyataan Badan Meterologi Thailand.
Menurut Badan Meteorologi, keadaan itu akan berlangsung hingga Sabtu (05/01/2019) atau besok hari. Selain membuat ketakutan masal, badai itupun berpengaruh pada keberlangsungan sarana transportasi. Salah satunya pesawat terbang. Tercatat, akibat adanya badai itu, Bandara Nakhon Si Thammara ditutup, membuat Thai Airways membatalkan semua penerbangan dari dan menuju daerah wisata di Koh Samui.
Perusahaan energi negara, PTT Exploration and Production, bahkan menghentikan operasi di Bongkot dan Erawan, dua kawasan gas terbesar di Teluk Thailand. ***