News

Januari Hingga Oktober 2016, BPBD Catat 243 Bencana di Kab Tasikmalaya

379
×

Januari Hingga Oktober 2016, BPBD Catat 243 Bencana di Kab Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini
Kepala BPBD Kab Tasikmalaya Kundang Sodikin, akui sedikitnya 243 Bencana alam terjadi di wilayah Kab Tasikmalaya, dari bulan Januari hingga bulan Oktober 2016. ( dzm foto )

TASIKMALAYA, (CAMEON) – Meski secara indeks Nasional Kab Tasikmalaya menempati urutan ke-2 dalam rawan bencana, namun BPBD Kab Tasikmalaya mengakui bahwa dalam tahun ini potensi Pengurangan Resiko Bencana ( PRB ) mengalami penurunan hingga di posisi urutan ke 5 di tingkat  Nasional.

Hal ini diakui Kepala BPBD Kab Tasikmalaya Kundang Sodikin, usai membuka lomba Pertolongan Pertama Gawat Darurat yang diikuti oleh ratusan siswa SMA se Kab Tasikmalaya, Rabu ( 26/10).

“Ya kemarin kita sudah dikonfirmasi pihak BNPB provinsi Jawa Barat bahwa untuk kab Tasikmalaya, kini menempati urutan kelima dalam pengurangan resiko bencana, ini artinya program kami dengan memperbanyak relawan BPBD di daerah sudah terealisasi, sehingga para relawan bisa menekan resiko bencana di daerahnya “ jelas Kundang.Sejumlah aparat TNI dan Kecamatan Singaparna saat melihat kondisi rumah Udin yang nyaris roboh diterjang longsoran tanah pada Selasa ( 18/10 ).

Sejumlah aparat TNI dan Kecamatan Singaparna saat melihat kondisi rumah Udin yang nyaris roboh diterjang longsoran tanah pada Selasa ( 18/10 ).

Sementara itu BPBD Kab Tasikmalaya mencatat sedikitnya 243 kejadian bencana alam dari bulan Januari hingga bulan oktober 2016 ini, umumnya bencana yang ditimbulkan karena Hydro Disaster atau bencana yang diakibatkan oleh faktor cuaca hujan, seperti longsor dan banjir.

“64 % didominasi oleh bencana alam longsor, sementara kerugian yang ditimbulkan dari 243 bencana ini hingga bulan oktober 2016, sebesar 19 Miliar, 532 juta 738.000, “ tambah Kundang

Meski demikian BPBD Kab Tasikmalaya tetap mengimbau kepada sejumlah masyarakat dan relawan untuk tetap siaga, mengantisiasi kemungkinan bencana alam yang tidak terduga.

“Yang paling penting adalah relawan dan masyarakat di daerah harus tetap siaga, dan segera melakukan tahapan penyelamatan jika terjadi bencana, selalu berkoordinasi dengan kami dan unsur muspika setempat “ pungkasnya. cakrawalamedia.co.id  (dzm )

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *