CIAMIS (CM) – Minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang jalan Nasional mulai Malambong sampai Limbangan Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat dinilai rawan kecelakaan dan tindakan kejahatan.
Hal tersebut diungkapkan salah satu pengguna jalan asal Kota Bandung, Uuh Supratman. Ia mengatakan, hasil pantauannya secara pribadi PJU arah dari Bandung ke Tasikmalaya sebaliknya dari Tasikmalaya ke Bandung banyak sekali PJU yang tidak berfungsi alias mati total dan perlu perbaikan.
“Selama melakukan perjalanan Tasik-Bandung, dan Bandung-Tasik sambil menghilangkan rasa kantuk disaat mengemudi seringkali kali saya iseng menghitung jumlah PJU mulai Malangbong sampai Limbangan baik di siang maupun malam hari, jumlah belokannya saja ada 104 belokan. Kemudian, PJU yang ada kontruksinya saya pastikan 95 persen lebih kebenarannya ada sekitar 204 ini hasil menghitung di siang hari,” jelasnya.
Uuh menambahkan, dari 204 plus dengan rekontruksinya pada saat dilalui malam hari jumlah PJU yang mati hanya 89 yang berfungsi atau menyala. “Artinya yang mati tidak berfungsi lebih dari separonya, sekitar 115 titik PJU yang mati, tentu ini menjadi sebuah keperihatinan saya selaku pengguna jalan,” ujar Uuh.
“Bagaimanapun keberadaan jalan tersebut diperlukan penerangan karena jalan yang sempit dan berlika liku itu sisi kiri kanannya banyak potensi rawan longsor dari tebing dan jurang yang mengancam keselamatan nyawa pengguna jalan terutama di musim hujan, selain itu rawan kecelakaan dan tindakan kejahatan yang mengancam,” tuturnya.
Ia menegaskan, sebagai masyarakat dan pengguna jalan memohon kepada pihak terkait agar menyalakan 204 PJU termasuk dengan yang mati sebanyak 115 supaya jalan yang dilalui membuat nyaman pengguna jalan terutama di malam hari.
“PJU yang mati itu harus dinyalakan kembali supaya ada jaminan keselamatan bagi para pengguna jalan. Selain itu, setelah penerangannya diperbaiki perlunya ada protaf security yang bisa menjamin semua suku cadang PJU tidak hilang,” jelas Uuh.
Untuk teknis keamanannya, ia menyerahkan kepada pihak terkait yang berwenang. “Entah itu dengan kunci gembok yang bagus atau mau dilas, silahkan lakukan, dan yang jelas saya sebagai pengguna jalan sangat memerlukan penerangan demi kenyamanan, keselamatan semua,” pungkasnya. (Edi Mulyana)