KOTA TASIKMALAYA (CM) – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah, jalan KH. Zaenal Mustofa-Kota Tasikmalaya tak nampak seperti biasa. Hampir di kanan-kiri jalan yang hanya bisa dilalui satu arah itu terdapat lapak para pedagang dadakan. Kemacetan yang pada hari-hari biasa terjadi, bertambah parah sekitar dua pekan jelang Lebaran.
Berdasarkan pantauan, lapak PKL dadakan tersebut berdiri di lahan parkir, sehingga para pengunjung yang hendak melihat atau membeli pakaian memarkirkan kendaraannya di tengah jalan, karena lahan pinggir jalan sudah digunakan untuk lapak pedagang.
Akibat ulah pedagang dan parkir tidak teratur yang biasa terjadi setiap hari. Kini semakin parah terutama pada siang atau sore hari, termasuk di akhir pekan, kemacetan di jalan Hazet bisa terjadi sepanjang waktu. Pasalnya, jalan yang sejatinya memiliki empat lajur itu, dua pekan sebelum Lebaran hanya menyisakan dua lajur untuk dilewati.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya, Aay Zaelani Dahlan mengatakan, lapak-lapak pedagang di badan jalan tersebut menyalahi aturan. Oleh karena itu, pihaknya akan segera melalukan operasi untuk menertibkan para pedagang yang turun ke jalan.
“Tadinya hari ini kita akan turun. Tapi karena satu dan lain hal akhirnya ditunda. Rencananya besok Selasa, Insya Allah kita lakukan penertiban,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (27/05/2019).
Ditempat berbeda, Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tasikmalaya, Heri Ahmadi mengakui, adanya lapak para pedagang musiman di sepanjang jalan tersebut. Ia menyebut bahwa itu sudah menjadi tradisi menahun jelang Lebaran.
“Akibatnya, masyarakat yang ingin melintas melalui jalan itu harus susah payah menembus kemacetan terlebih dahulu. Pemkot Tasik harus bisa mengatur dengan tegas para pedagang musiman yang masih nekat berjualan di bahu jalan raya. “Memang imbauan sudah sering dikeluarkan, tapi kan mereka balik lagi,” kata dia.
Menurut Heri, Pemkot tidak boleh lemah dalam mengatasi ketidakpatuhan pada aturan. Pasalnya, jika dibiarkan hal itu tak akan pernah teratasi dengan benar. “Pemerintah harus punya political will. Satpol PP juga harus kontinyu mengingatkan,” tandanya. (Edi Mulyana)