News

ITB Sediakan 100 Vaksin Difteri Setiap Hari

137
×

ITB Sediakan 100 Vaksin Difteri Setiap Hari

Sebarkan artikel ini
ITB Sediakan 100 Vaksin Difteri Setiap Hari

BANDUNG (CM) – Institut Teknologi Bandung (ITB) membuka layanan vaksin difteri. layanan tersebut diperuntukan kepada sivitas akademika dan tenaga kependidikan di Klinik Bumi Medika Ganesa (BMG).

Menurut Kasubdit Humas dan Publikasi ITB, Fivien Nur Savitri, ITB menyediakan vaksin difteri untuk 100 orang setiap harinya. Sudah ada sekitar 40 hingga 50 orang yang mendapatkan vaksin per harinya di Klinik BMG ITB. Layanan tersebut bisa untuk keluarga dan kerabat pegawai ITB.

“Layanan ini terbuka untuk umum. Pegawai tidak hanya dapat mengikut sertakan anak ataupun keluarga inti. Bahkan tetangga pun juga boleh”, ujar Fivien, Kamis (4/1/2017).

Diakui olehnya, difteri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri bernama Cornebacterium Diphtheria. Bakteri ini menyerang saluran pernapasan hingga menyebabkan infeksi di selaput lendir hidung dan tenggorokan.

Dia menjelaskan, seseorang dapat tertular wabah difteri melalui droplet yang terhirup atau masuk melalui kulit yang terluka. Penularan difteri juga bisa terjadi melalui muntahan pasien difteri atau debu yang sudah terkontaminasi difteri.

“Pelayanan vaksin difteri dibuka mulai tanggal 2 Januari 2018, dengan terlebih dahulu mendaftar,” ungkapnya.

“Setiap orang akan dikenakan biaya sebesar 75ribu sampai dengan 230ribu rupiah tergantung jenis vaksin yang diberikan,” imbuhnya.

Biaya tersebut merupakan tarif minimal untuk pembelian bahan baku vaksin, bahan medis,dan layanan penyuntikan. Biaya ini lebih rendah daripada institusi lain sekitar ITB.

Di tempat yang sama, salah satu pegawai dari Klinik Bumi Medika Ganesa, Inshe Melori mengungkapkan,
penderita difteri pada umumnya akan mengalami sakit kepala, sulit bernapas, batuk dan suara serak.

Selain itu, penderita juga mengalami sakit tenggorokan karena sulit menelan, demam, cepat lelah atau lemas, hidung beringus cair yang kemudian lambat laun berubah menjadi kental dan berdarah.

“Kami menyediakan tiga tiga kategori vaksin. Yakni, Vaksin Td untuk anak diatas 12 tahun, Vaksin DT atau Pentagio untuk anak 5 sampai dengan 7 tahun, dan Vaksin DPT untuk anak rentang usia 2 bulan hingga 5 tahun,” ungkapnya.

Diungkap olehnya, pemberian Vaksin ini untuk membantu pemerintah memutus semaksimal mungkin rantai penyebaran penyakit difteri terutama di lingkungan kampus dan masyarakat sekitar.

“Sejauh ini belum ada laporan mengenai mahasiswa atau pegawai ITB yang terkena penyakit difteri,” pungkasnya. (Nita)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *