News

Isak Sedih Sang Istri, Dibalik Jeruji Besi Suami

377
×

Isak Sedih Sang Istri, Dibalik Jeruji Besi Suami

Sebarkan artikel ini
Isak Sedih Sang Istri, Dibalik Jeruji Besi Suami
Sejumlah Warga Binaan di salah satu lorong hunian di Lapas Tasikmalaya, ( deadz photo )

KOTA TASIKMALAYA, (CAMEON) – Salah seorang istri dari sekian ratus warga binaan di Lapas Tasikmalaya ini, seakan tak bisa membendung kesedihan saat bertemu dengan sang suami. Air matanya berderai dan sesekali merangkul erat sang suami yang masih menggunakan baju tahanan.

Nampak pula kedua anak mereka yang masih kecil seakan betul betul menumpahkan kerinduan terhadap sosok ayah, yang mungkin saja tidak tahu kenapa ayahnya tinggal di tempat itu.

Seorang warga binaan nampak mengapus air mata kesedihan sang istri saat acara sehari bersama keluarga.
Seorang warga binaan nampak mengapus air mata kesedihan sang istri saat acara sehari bersama keluarga.

Sementara, seorang warga binaan yang masih relatif muda nampak tengah asik berbicara dengan sang istri dengan begitu mesra.

Di Lapas yang berpenghuni lebih dari 300 orang ini, petugas Lembaga Pemasyarakatan selalu memberikan program program keahlian individu bagi para warga binaan. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan rasa jenuh para pelaku pelanggar pidana yang divonis variatif perorangnya ini.

“Untuk menghilangkan kejenuhan selama 5 tahun ke depan, ya saya buat kreatifitas saja Pak, semisal membuat patung atau model buah buahan yang dibuat dari kertas,“ ujar Yadi salah seorang warga binaan yang terseret kasus narkoba.

Seorang Warga Binaan dan sejumlah hasil karya tanganya.
Seorang Warga Binaan dan sejumlah hasil karya tanganya.

Tak hanya barang barang karya Yadi dalam program Familiy Day yang digelar pada Minggu ( 09/10 )ini, petugas juga memamerkan sejumlah barang hasil karya warga binaan seperti, taplak meja, tudung saji, dan lain lain.

Namun hasil karya Yadi hanya kerap dijadikan sebuah pajangan di ruang jaga petugas lapas ataupun dalam pameran pameran tertentu, sepertinya tidak terbersit bagi petugas  untuk memasarkan hasil mereka ke pasaran.

Yadi warga lengkong Kota Tasikmalaya ini, menuturkan bahwa dirinya sudah 3 kali keluar masuk penjara karena kasus yang sama yakni terjerat narkoba. Menurutnya, peredaran narkoba di kota Tasikmalaya sudah sangat memprihatinkan. Ia mengaku dijebak saat penangkapan oleh petugas ini dan sudah mengenyam pengalaman banyak hidup dibalik terali besi ini.

“Saya hanya ingin menyampaikan kepada masyarakat, jangan pernah melakukan tindak kriminalitas karena jika pada akhirnya harus ada di sini, maka siap-siaplah tertutup dengan dunia luar, pokona mah sabisa bisa tong hoyong ngaraosan di dieu lah,“ ujar pria beranak satu ini. cakarawalamedia.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *