TASIKMALAYA (CM) – Pemerintah terlihat seperti kurang respon atas ribuan gelombang protes dan demonstrasi terkait RUU HIP di berbagai daerah. Tidak hanya umat islam, sejumlah elemen masyarakat dan ormas nasionalis lainnya juga ikut mendengungkan menolak RUU HIP.
Seperti masyarakat di Jawa Barat yang menamakan dirinya GERAK atau Gerakan Rakyat Jawa Barat Anti Komunis yang kembali mengelar aksi untuk kedua kalinya, di depan Gd Sate, Bandung Jawa Barat, Jum,at ( 10/07).
Sejumlah tokoh ulama, akademisi dan tokoh jawa barat lainnya, bergiliran berorasi di depan gedung pemerintahan ini. Salah satunya DR. Athian Ali Muhamad Dai LC, Ulama kharismatik Jawa Barat yang juga ketua Forum Ulama dan Umat Indonesia.
Dia menegaskan bahwa seyogyanya pemerintah peka dengan kondisi bangsa saat ini, menurutnya kebangkitan neo komunis bukan hal yang mustahil karena indikasi itu sudah nampak dari 5 tahun sebelumnya. Saat Ribka Tjiptaning yang merupakan politisi PDIP sempat diwawancarai oleh salah satu TV swasta bahwa akan lahir lebih dari 20 juta anak cucu PKI yang menginginkan sebuah pembaharuan.
“Coba perhatikan, menurut dia komunis itu jika sebuah institusi bisa dihancurkan tapi bagi sebuah ideologi ini susah utk di hilangkan, itu artinya bahwa dia mengatakan akan ada kemunculan sebuah ideologi komunis di abad milenium ini, ya bwntuknya tentu neo komunis, apa lagi?” Ungkapnya.
Dengan menahan emosi dan tetap semangat , KH Athian Ali juga menegaskan bahwa jika pemerintah maupun legislatif masih tidak juga memiliki itikad untuk menghentikan RUU ini ke Prolegnas, bukan tidak mungkin jutaan umat islam akan turun ke jalan menuntut hak konstitusi mereka dan menginginkan Pancasila tetap menjadi dasar dari negara Republik Indonesia.
“Kekuatan parlemen kita saat ini sangat lemah dan rentan untuk di susupi ideologi komunis, jadi kami menuntut untuk menolak keras uu hip ini, dan Polri Harus mengusut dalang di balik ini semua , jika inipun tidak dilakukan oleh pemerintah saya yakin umat islam melalui fatwa MUI dan komando ulamanya akan turun ke jalan membuat sebuah pengadilan untuk menuntut hak konstitusi mereka, dan jika itu terjadi maka habislah pemrintahan kita ditangan rakyatnya sendiri,” pungkasnya. (dzm)