TASIKMALAYA (CAMEON) – Untuk yang kesekian kalinya ratusan masyarakat dari desa Ancol, Ciampanan Kec. Cineam Kab. Tasikmalaya kembali menyambangi gedung DPRD Kab Tasikmalaya Rabu ( 04/10).
Kedatangan warga yang terkena dampak mega proyek bendungan leuwikeris ini adalah untuk menegaskan kembali hak hak mereka yang di rengut sewenang wenang oleh pihak pihak tertentu dalam hal ini BPN /ATR dan BBWS atas ruislah pembelian tanah mereka yang dinilai.
Namun saat ketua DPRD Ruhimat meminta ijin untuk ke kamar kecil, Evi Hilman selaku koordinator masa merasa tersinggung, karena dinilai anggota DPRD tidak serius menanggapinya, dengan mengebark meja Evi berteriak lantang ” Seharusnya amggota Dewan punya etika saat menghadapi warga malah ketawa ketawa ” ujar Evi.
Sontak dijawab oleh ketua Komisi 1 Arif Rahman dengan nada tegas ” Terus maumu apa ? Jangan memprovokasi dong masa ketua kami ijin ke toilet kamu larang, saya minta anda duduk ” tegas Arif.
Beruntung aksi saling tunjuk dengan nada keras inipun tak berlangsung lama, setelah ketua DPRD mengambil alih suasana dialog yang semakin memamanas.
Dalam dialog ini masyarakat meminta agar DPRD Kab Tasikmalaya bisa memediasi dan memfasilitasi dengan instansi terkait agar tuntutan mereka yakni perihal.
1. Penyesuaiann penggantian tanah sama dgn Ciamis.
2. Beberapa berkas tentang nota pembelian tanah dari BPN
3. Data berita acara apraisal dan dokumen pelepasan tanah milik mereka yang selama ini ditutup tutupi.
Ketua DPRD Kab Tasikmalaya Ruhimat yang di dampingi Ketua Komisi I Arif Rahman yang menerima ratusan masyarakat ini, mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait yang dimaksud oleh masyarakat.
” Tentu kita akan fasilitasi tapi sebelumnya saya minta ada tim kecil pembahasan dengan kami agar poin poinnya jelas dalam upaya penjelasan nanti ke instansi terkait. ” ungkap Ruhimat. ( dzm )





