BANDUNG (CAMEON) – Data ataupun angka kebahagian biasanya hal yang sulit ditafsirkan. Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan. Sebab, hal-hal sosial sulit dijadikan tolak ukur. Namun, hal tersebut ditepis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat. Pada September ini, BPS Jawa Barat mengeluarkan data terkait indeks kebahagian di Jawa Barat.
Menurut Gandari Adianti Aju Fatimah Kepala Bidang Statistik Sosial, Indeks Kebahagiaan Jawa Barat tahun 2017 disusun dari tiga variabel. Di antaranya, kepuasan hidup, perasaan dan makna hidup. ”Kontribusi masing-masing dimensi terhadap Indeks Kebahagiaan Jawa Barat adalah Kepuasan Hidup 34,80 persen, Perasaan (Affect) 31,18 persen, dan Makna Hidup (Eudaimonia) 34,02 persen,” kata Gandari kepada wartawan, Rabu (14/9/2017).
”Pada tahun 2017, dimensi kepuasan hidup terbagi menjadi dua subdimensi. Yakni, subdimensi kepuasan hidup personal dan subdimensi kepuasan hidup sosial,” imbuhnya.
Indeks Kebahagiaan Jawa Barat tahun 2017 yang dihitung dengan menggunakan Metode 2014, lebih tinggi dibanding tahun 2014. Pada 2017 sebesar 68,91 sedangkan pada tahun 2014 sebesar 67,66. Dengan demikian, telah terjadi peningkatan indeks sebesar 1,25 poin.
Indeks Kebahagiaan Jawa Barat tahun 2017 dengan menggunakan metode baru sebesar 69,58. Besarnya indeks masing-masing dimensi penyusun Indeks Kebahagiaan Jawa Barat. Pertama, indeks dimensi kepuasan hidup sebesar 70,22, dengan masing-masing Subdimensi Kepuasan Hidup Personal sebesar 65,48 dan Subdimensi Kepuasan Hidup Sosial sebesar 74,96. Selanjutnya, Indeks Dimensi Perasaan (Affect) sebesar 66,83.
”Serta, Indeks Dimensi Makna Hidup (Eudaimonia) sebesar 71,43. Seluruh indeks diukur pada skala 0-100,” jelasnya.
Berdasarkan Indeks Kebahagiaan Jawa Barat 2017 tersebut, masing-masing dimensi memiliki kontribusi. Di antaranya, kepuasan hidup 34,80 persen untuk subdimensi kepuasan hidup personal dan subdimensi kepuasan hidup Sosial, masing-masing 50 persen, perasaan sebesar 31,18 persen dan makna hidup sebesar 34,02 persen.
Untuk memahami lebih jauh dan membandingkan antar karakteristik yang berkaitan dengan tingkat kebahagiaan, kepuasan hidup, perasaan, serta makna hidup, maka Indeks Kebahagiaan Jawa Barat disajikan menurut beberapa karakteristik. Kategori karakteristik tersebut adalah klasifikasi wilayah yang mencakup perkotaan (urban) dan perdesaan (rural). Sementara itu, karakteristik lainnya meliputi jenis kelamin, status perkawinan dan kelompok umur.
”Sedangkan, indeks kebahagiaan dengan Metode 2014, diukur menggunakan Dimensi Kepuasan Hidup yang mencakup 10 indikator, yaitu: Pendidikan dan Keterampilan, perkerjaan, pendapatan rumah tangga, kesehatan, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, keadaan lingkungan, Kondisi Keamanan, serta rumah dan fasilitas rumah,” pungkasnya. (Nita Nurdiani)