KOTA TASIKMALAYA (CM) – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang Tasikmalaya menggelar kegiatan pelatihan Midwiffery Update, Rabu (3/2/2021).
Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 25 bidan dan dihadiri oleh pengurus daerah IBI Provinsi Jabar, Iyet Ratnasih, di dampingi Ketua IBI dan Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kota Tasik, Suryaningsih.
Ketua IBI Cabang Tasikmalaya, Hj.Atit Tajmiati mengatakan, dilaksanakannya Midwiffery Update bertujuan untuk melatih bidan berpikir batas kemampuan, pengetahuan dan keterampilan dimasa pandemi Covid-19.
Terlebih perpanjangan STR cukup lama berlaku 5 tahun sekali kalau tidak di update sekarang, harus menunggu 10 tahun lebih lama untuk mengupdate.
“Setelah kita kaji dengan berbagai pertimbangan adanya Covid-19 tentu para tenaga bidan dipenuhi dengan faktor was-was, khawatir, dalam memberikan pelayanan rujukan, deteksi dini kepada klien/pasien seperti ibu hamil, ibu melahirkan yang memang sangat penting untuk ditangani,” jelasnya.
Atit menyebutkan, Tahun 2020 dimana awal penyebaran wabah Covid-19, kondisi angka meninggal dunia bayi sampai 111 dan angka meninggal dunia ibu kurang lebih 26 orang di Kota Tasikmalaya. Tentunya itu sangat memprihatinkan.
Atas dasar itu di awal bulan Februari 2021, IBI berinisiatif menyelenggarakan pelatihan Midwiffery Update bagi para bidan yang STR nya sudah berakhir.
“Dimasa pandemi covid-19 tingginya angka meninggal dunia bayi dan ibu disebakan banyak faktor. Faktor dasar dan paling pokok bisa di sebabkan dari faktor pengetahuan ibu. Selain itu juga pengetahuan dan kompetensi pemberi pelayanan. Makanya, pelatihan untuk bidan ini sangat penting,” terangnya.
Materi pelatihan Midwiffery Update ini cukup mendasar, diantaranya tentang kebijakan pemerintah pada pelayanan kebidanan di saat pandemi Covid-19. Selain itu materi tentang kegawatdaruratan dan pelayanan dasar lainnya.
“Alhamdulilah adanya pelatihan Midwiffery Update ditengah pandemi covid-19 sangat direspon sekali oleh para bidan karena banyak yang mengaku ilmu dasarnya banyak yang harus di update. Karena selama pandemi, praktik kebidanan banyak yang tutup. Sehingga banyak kejadian telat merujuk karena komunikasi antara pasien dengan bidan terhambat,” ujarnya.
Disampaikan Ati, bidan harus mengutamakan makanan bergizi supaya kondisi selalu prima.
“Sepanjang pandemi saya bersyukur di Kota Tasikmalaya bidan-bidanya pada sehat. Kita juga dari IBI selalu menekankan kepada bidan untuk selalu mengutamakan makanan yang bergizi. Saya berharap setelah mengikuti pelatihan Midwiffery Update bidan memiliki kemampuan dalam penanganan klien ibu dan anak siap, sejahtera, keluarga sehat, cerdas, negara kuat dan bidan melayani dengan hepi, gembira,” paparnya.
Atit melanjutkan, ada sekitar 600 bidan yang STR nya harus diperbaharui ditahun 2022. Kegiatan ini sebagai bahan evaluasi kedepannya.
“Adanya wabah covid harus dijadikan bahan motivasi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui media sosial WA dan lain sebagainya. Artinya di masa pandemi ini di ambil jalan yang positifnya jika kita mau hidup sehat. Setiap perbuatan negatif harus di sikapi dengan positif insya Allah hidup kita akan sehat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih mengaku, sangat mengapresiasi adanya kegiatan pelatihan dasar Midwiffery Update yang di selenggarakan oleh IBI. Pelatihan peningkatan kemampuan bidan ini, sangat di butuhkan bagi tenaga profesional bidan.
“Pelatihan Midwiffery Update bagi tenaga bidan itu sangat diperlukan. Apalagi disaat pandemi covid-19 yang memang disaat penanganannya dipenuhi dengan rasa keraguan dan kekhawatiran. Jika sudah mendapatkan bekal dan ilmunya paling tidak bisa memberikan solusi dalam penanganan klien,” ujarnya. (Edi Mulyana)