News

HUT ke-24 Kota Tasikmalaya Akhmad Wiyagus Serukan Akuntabilitas, Transparansi, dan Semangat Kolaboratif Menuju Kota Berdaya Saing

107
×

HUT ke-24 Kota Tasikmalaya Akhmad Wiyagus Serukan Akuntabilitas, Transparansi, dan Semangat Kolaboratif Menuju Kota Berdaya Saing

Sebarkan artikel ini
Wamendagri Akhmad Wiyagus

KOTA TASIK (CM) – Lapangan Balekota Tasikmalaya tampak semarak sejak pagi. Ribuan masyarakat, aparatur sipil negara, pelajar, serta unsur Forkopimda Kota Tasikmalaya memadati lokasi untuk mengikuti Upacara Peringatan Hari Jadi ke-24 Kota Tasikmalaya.

Momen tahunan yang sarat makna itu tahun ini terasa lebih istimewa, karena Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Akhmad Wiyagus hadir langsung dan bertindak sebagai Inspektur Upacara.

Dalam suasana khidmat yang dibalut dengan nuansa kebanggaan dan harapan baru, Akhmad Wiyagus yang juga dikenal sebagai mantan Kapolda Jawa Barat menyampaikan amanat penting yang menyoroti arah pembangunan daerah, penguatan tata kelola pemerintahan, hingga pentingnya partisipasi publik dalam membangun masa depan Kota Tasikmalaya.

Upacara peringatan Hari Jadi Kota Tasikmalaya ke-24 menjadi ajang refleksi perjalanan panjang daerah ini sejak berdiri pada 17 Oktober 2001. Kota yang dikenal dengan julukan “Kota Santri” ini telah mengalami transformasi besar  dari sebuah kota administratif yang berkembang di kaki Gunung Galunggung, menjadi salah satu simpul ekonomi dan pendidikan penting di wilayah selatan Jawa Barat.

Wamendagri Akhmad Wiyagus menegaskan bahwa usia 24 tahun bukan lagi masa muda bagi sebuah kota, melainkan usia kematangan yang menuntut peningkatan kualitas tata kelola dan efektivitas pembangunan.

“Kota Tasikmalaya bukan lagi kota kecil di selatan Jawa Barat. Ia kini menjadi simpul penting pembangunan regional, kota yang dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal inovasi, tata kelola pemerintahan, dan partisipasi masyarakat,” tegasnya dalam amanat upacara.

Baca Juga: Buruan ke DAIFEST 2025, Saatnya Ganti Mobil dan Menang Grand Prize

Dalam sambutan resminya, Akhmad Wiyagus secara tegas mengingatkan Pemerintah Kota Tasikmalaya agar menjaga akuntabilitas serta transparansi pengelolaan keuangan daerah, terutama dalam penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan anggaran dari pemerintah pusat.

“Setiap rupiah yang berasal dari rakyat harus kembali dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Akuntabilitas bukan sekadar laporan, melainkan wujud kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” ujar Wiyagus.

Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah harus mampu mengelola keuangan secara profesional, efisien, dan berorientasi pada hasil. Anggaran bukan sekadar diserap, tetapi harus menghasilkan program nyata yang dapat menyentuh masyarakat secara langsung, baik dalam sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, maupun pemberdayaan ekonomi.

“Pemerintah pusat terus mendorong daerah agar menggunakan anggaran dengan prinsip transparan, efektif, dan berdampak. Jika prinsip ini dipegang teguh, maka kesejahteraan akan hadir dan kepercayaan publik meningkat,” lanjutnya.

Akhmad Wiyagus juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan teknologi dan digitalisasi layanan publik. Di era yang serba cepat ini, katanya, inovasi dan adaptasi menjadi syarat mutlak bagi pemerintah daerah agar tetap relevan dengan perubahan zaman.

“Kota Tasikmalaya harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai alat untuk mempercepat pelayanan publik. Transformasi digital tidak boleh berhenti pada sistem, tetapi harus menembus cara berpikir dan budaya kerja birokrasi,” tuturnya.

Penerapan e-government, sistem informasi keuangan berbasis digital, dan platform keterbukaan publik menjadi langkah strategis dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan melayani.

Wiyagus juga mendorong agar Pemkot Tasikmalaya memperkuat ekosistem inovasi daerah melalui kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, dan komunitas masyarakat.

Selain soal tata kelola dan teknologi, Wamendagri Akhmad Wiyagus menegaskan pentingnya pelibatan masyarakat dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah. Ia menilai, pembangunan tanpa partisipasi publik akan kehilangan legitimasi dan mudah gagal dalam pelaksanaannya.

“Karena tanpa partisipasi masyarakat, pembangunan rentan gagal dan kehilangan legitimasi. Rakyat bukan objek pembangunan, tetapi subjek yang harus terlibat aktif dalam setiap prosesnya,” ucapnya.

Menurutnya, pendekatan partisipatif dalam pembangunan akan memperkuat rasa memiliki masyarakat terhadap hasil pembangunan, sekaligus menumbuhkan kepercayaan terhadap pemerintah. Pemerintah daerah pun diharapkan mampu membuka ruang dialog publik yang luas, transparan, dan konstruktif dalam setiap tahapan kebijakan.

Wamendagri menegaskan bahwa posisi strategis Kota Tasikmalaya dalam peta pembangunan Jawa Barat kini semakin kuat. Dengan akses infrastruktur yang terus berkembang, konektivitas transportasi yang semakin baik, serta potensi ekonomi kreatif yang terus tumbuh, Tasikmalaya berpotensi menjadi pusat pertumbuhan baru di wilayah selatan Jawa Barat.

Kota ini dikenal sebagai pusat industri bordir, kerajinan bambu, dan kuliner tradisional, serta memiliki sektor jasa dan perdagangan yang tumbuh pesat. Selain itu, Tasikmalaya juga menjadi tujuan pendidikan dan pusat kegiatan keagamaan yang memperkuat identitasnya sebagai “Kota Santri Berbudaya”.

“Tasikmalaya memiliki karakter masyarakat yang religius, pekerja keras, dan kreatif. Karakter inilah yang menjadi modal utama untuk menjadikan Tasikmalaya kota berdaya saing tinggi, berkarakter kuat, dan menjadi kebanggaan Jawa Barat serta Indonesia,” ujar Wiyagus.

Menutup amanatnya, Wamendagri Akhmad Wiyagus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan momentum HUT ke-24 bukan hanya sebagai seremoni tahunan, tetapi sebagai panggilan moral untuk bekerja bersama membangun kota dengan semangat kolaboratif, adaptif, dan responsif terhadap perubahan zaman.

“Mari kita jadikan momentum ini bukan hanya perayaan, namun panggilan untuk membangun dengan semangat kolaboratif, adaptif, dan responsif terhadap perubahan zaman. Dirgahayu Kota Tasikmalaya, jayalah Kota Tasikmalaya sebagai kota berdaya saing, berkarakter, dan menjadi kebanggaan Jawa Barat dan Indonesia,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *