BANDUNG BARAT (CM) – Jalan rusak menjadi permasalahan yang serius di daerah, khususnya di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Dalam proyek pembangunan infrastruktur seperti halnya jalan, tidak selalu harus mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Hal tersebut bisa saja dilakukan dengan cara meminjam ke bank infrastruktur pemerintah pusat.
Demikian dikatakan Wakil Bupati KBB, Hengki Kurniawan. Menurutnya, selama ini pemerintah KBB selalu dihadapkan dengan persoalan jalan rusak di sejumlah titik. Bukan menjadi persoalan jalan saja, masih banyak kebutuhan anggaran lain yang tidak boleh diabaikan.
“Total panjang jalan di KBB saat ini 518.07 km dengan kondisi jalan baik 308.05 km, kondisi rusak berat 123.57 km, kondisi rusak sedang 21.18 km dan kondisi rusak ringan 65.27 km. Untuk menjadikan seluruh jalan di KBB leucir (mulus), dibutuhkan anggaran yang jumlahnya mencapai triliun-an rupiah,” kata Hengki di Ngamprah, Selasa (06/11/2018)
Dirinya terus mencari solusi bagaimana seluruh jalan di KBB bisa mulus tanpa harus membebankan APBD. Dia mengatakan, salah satu solusinya bisa meminjam ke bank infrastruktur pusat yang pengembaliannya dengan cara menyicil tiap tahun.
“Tentunya, jika pembangunan jalan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan APBD, dipastikan tidak bisa diselesaikan dalam tempo waktu lima tahun. Namun melalui pinjaman ke bank infrastruktur pusat, hal itu bisa diatasi dengan waktu yang tidak terlalu lama. “Insha Allah, tahun 2019 jalan di KBB bisa leucir dengan anggaran pinjaman ke bank,” ucapnya.
Jadi untuk menyelesaikan seluruh jalan kabupaten, dibutuhkan anggaran untuk beton Rp 525.05 miliar dan untuk hotmix sebesar Rp 315.03 miliar, masing-masing plus TPT sebesar Rp 500 juta. Rinciannya , sambung Hengki, untuk beton 210.02 km x Rp2,5 = miliar Rp 525,05 miliar. Sedangkan untuk hotmix, 210.02 x Rp1,5 miliar = Rp 315,03 miliar.
“Kita fokuskan saja untuk pembangunan yang rusak berat dan sedang jumlahnya 144.75 km. Kalau kita kalikan dengan Rp 2,5 miliar, maka anggaran yang dibutuhkan Rp 361,875 miliar per tahun,” ucapnya.
Dikatakannya, untuk penyelesaian seluruh jalan di KBB, tiap tahunnya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 97,3 miliar, ditambah dana pemeliharaannya sebesar Rp 20 miliar. Dengan demikian total anggaran yang dibutuhkan untuk jalan KBB supaya leucir sebesar Rp 110 miliar per tahun.
Anggaran tersebut, kata Hengki bisa diback-up dengan pinjaman dari bank infrastruktur dengan bunga relatif terjangkau. Pembangunan jalan dengan skema pinjaman dari bank, dinilainya cukup realistis.
Hengki meyakini, dengan skema pinjaman daerah ke bank seperti itu cukup realistis. Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna-Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan yang memiliki jargon lumpat (lari) tersebut, bisa meuwujudkan janji politiknya terhadap masyarakat, jalan KBB leucir tahun 2019. “Insha Allah Akur (Aa Umbara Sutisna-Hengki Kurniawan) menjadi solusi untuk KBB yang lebih baik,” pungkasnya. (Agus)