CIMAHI, (CAMEON) – Masyarakat diimbau lebih berhati-hati dan meminimalisir penggunaan styrofoam untuk membungkus makanan. Sebab, dalam styrofoam terdapat zan benzana yang dapat menimbulkan kanker.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Fitriani Manan saat dihubungi, Jumat (11/10/2016). Menurutnya, zat yang terkandung dalam styrofoam sangat berbahaya.
“Dia itu (styrofoam) terdiri dari gabungan styrene dan benzena, benzena itu yang mencetus kanker,” terang dia.
Penggunaan styrofoam sendiri saat ini sudah lumrah digunakan oleh para pengusaha atau pedagang makanan. Terkadang, penggunaan styrofoam untuk membungkus makanan tidak dilapisi lagi dengan alas.
Fitriani menjelaskan, ketika makanan dituangkan dalam styrofoam tanpa menggunakan alas atau penghalang, maka zat benzena dari styrofoam akan mudah menyatu dengan makanan.
“Dalam keadaan panas, apalagi makanan berlemak, itu cepat sekali berpindah kemakananya, zat yang bisa memicu kanker,” jelas dia.
Selain berbahaya bagi kesehatan, lanjut Fitriani, styrofoam juga memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan. Sebab, styrofoam merupakan bahan yang sulit diurai yang bisa menyebabkan tersumbatnya saluran air.
“Makanya saya mendukung Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung) melarang penggunaan styrofoam,” ujarnya.
Untuk itu, ia meminta kepada seluruh masyarakat, khususnya pedagang makanan agar mengurangi penggunaan styrofoam sebagai bahan membungkus makanan.
“Masyarakat diharapkan mengurangi seminimal mungkin penggunaan styrofoam, apalagi berkontak langsung dengan makanan,” imbuh dia. (Rizki)





