SURABAYA (CAMEON) – Seorang pemulung, Mbah Murip (70), bisa berangkat naik haji dari hasil memulung sampah serta memijat. Ia memiliki keinginannya untuk berangkat naik haji sejak usia 30 tahun.
Sejak itulah, nenek yang berasal dari Desa Bulubrangsi, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan rajin menabung hasil dari memungut sampah dan memijat, serta memberanikan diri untuk mendaftarkan haji tujuh tahun yang lalu.
“Alhamdulillah, sebentar lagi saya akan berangkat ke Makkah hasil menabung sedikit demi sedikit. Mohon doanya ya,” ujarnya di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Jatim, Rabu (2/8).
Awalnya, ia memberanikan diri mendaftar setelah uang tabungannya mencapai Rp 20 juta. Saat itulah, Mbah Murip selalu menyisihkan uang setiap hari antara Rp 20-50 ribu.
Ia mengaku bahwa dirinya tak pernah lupa untuk menyisihkan uang hasil kerjanya untuk anak yatim piatu dan orang-orang yang membutuhkan. Meskipun begitu, ia tak pernah merasa kekurangan bahkan selalu mendapatkan rezeki.
“Meskipun miskin, jangan lupa untuk selalu berbagi karena rezeki akan selalu bertambah,” katanya.
Ia berharap doanya akan dikabulkan dan dihapus dosa-dosanya oleh Allah SWT dan mendoakan anak-anaknya agar hidupnya selalu diridhoi dan bisa berangkat naik haji.
