News

Hari Jadi Polwan Ke-77, Polres Tasikmalaya Wujudkan Lingkungan Ramah Anak Melalui Rise and Speak

874
×

Hari Jadi Polwan Ke-77, Polres Tasikmalaya Wujudkan Lingkungan Ramah Anak Melalui Rise and Speak

Sebarkan artikel ini

KAB.TASIK (CM) – Suara riang para pelajar menggema di Gedung Pertemuan Warga (GPW) Polres Tasikmalaya saat mereka mengikuti acara Rise and Speak.

Kegiatan ini menjadi ruang bagi anak-anak, termasuk siswa difabel, untuk belajar berani berbicara dan melaporkan tindak kekerasan yang mereka alami.

Kegiatan tersebut diinisiasi Polres Tasikmalaya dan mendapat dukungan penuh pemerintah daerah. Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin, Kapolres Tasikmalaya AKBP Haris Dinzah, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya, serta jajaran kepala dinas hadir langsung. Kehadiran para pejabat itu menegaskan komitmen pemerintah melindungi hak anak.

Cecep menekankan, acara ini bukan sekadar peringatan Hari Polwan ke-77, melainkan gerakan kemanusiaan.

“Berani bicara menyampaikan kebenaran bukan hanya kewajiban negara, tapi juga perintah agama,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebagai kota santri dan kota pelajar, Tasikmalaya harus memberi ruang ekspresi yang sehat bagi anak. Pembangunan, menurutnya, tidak cukup hanya fisik, tetapi juga penyediaan ruang publik ramah anak.

Pemkab Tasikmalaya merencanakan revitalisasi ruang terbuka, penyediaan area literasi, sarana bermain, hingga fasilitas ibadah yang layak.

Dalam kesempatan itu, Cecep juga mengingatkan bahaya kecanduan gawai. “Kalau tidak dikontrol, anak-anak bisa ‘diasuh’ oleh konten yang tidak sesuai usianya,” katanya.

Sebagai tindak lanjut, pemkab akan mengeluarkan surat edaran ke sekolah untuk membatasi penggunaan ponsel saat jam belajar. Orangtua juga diminta aktif mengawasi penggunaan gawai anak di rumah.

Baca juga: Polwan Tasikmalaya Peringati HUT ke-77 dengan Tabur Bunga untuk Pahlawan

Sementara itu, Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengapresiasi meningkatnya kesadaran masyarakat melapor.

“Setiap kasus anak dipastikan prosesnya mudah, cepat, dan gratis. Tidak ada biaya apa pun di Polres,” tegasnya.

Ia menyebut, 95 persen kasus yang didampingi KPAID berhasil diselesaikan, sehingga semakin mendorong masyarakat untuk tidak takut melapor.

Kapolres Tasikmalaya AKBP Haris Dinzah menambahkan, pencegahan kekerasan terhadap anak hanya bisa berhasil bila ada sinergi semua pihak.

“Mari bersama membangun lingkungan yang ramah anak. Sudah saatnya kita berani bersuara demi masa depan mereka,” ujarnya. Polres Tasikmalaya, lanjut dia, membuka berbagai saluran untuk menerima laporan dari masyarakat.

Acara Rise and Speak menjadi momentum kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan masyarakat. Harapannya, semakin banyak anak berani melaporkan kekerasan sehingga tidak lagi menjadi korban dalam diam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *