KOTA TASIKMALAYA (CM) – Sepekan sudah kebiadaban itu berlalu. Sebanyak 50 orang meninggal dunia dalam penembakan brutal, di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru, hari Jumat pekan lalu.
Memang, Kebiadaban Brenton Tarrant (28) warga Australia, yang melakukan teror mematikan selama 36 menit di dua masjid itu telah ditangkap. Namun, keresahan, amarah dan rasa senasib sepanggungan sebagai sesama muslim tidak akan terlupakan.
Inilah yang dirasakan masyarakat di Tasikmalaya. Sebagai sebuah kota santri, Tasikmalaya ikut bergetar dan merasakan sakit atas meninggalnya puluhan orang islam yang tengah berada di rumah Allah tersebut.
Di hari Jumat (22/02/2019) yang bertepatan dengan 15 Rajab 1440 H, masyarakat di Kota Tasikmalaya akan menggelar aksi “Gerakan Solidaritas Muslim Tasikmalaya untuk Syuhada New Zealand.“ Aksi ini akan dipusatkan di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, pukul 11:00 –15.00 Wib.
Berdasarkan keterangan yang diterima CM, Aksi simpatik yang dibina KH Aminuddin Bustomi M.Ag ini akan melibatkan sejumlah organisasi keislaman, organisasi masyarakat, pondok pesantren dan organisasi kepemudaan yang ada di Tasikmalaya.
Aksi ini akan menyampaikan belasungkawa dan support terhadap korban teror terhadap muslim di Selandia baru.
Disamping itu, kegiatan yang akan dihadiri lautan manusia ini akan menyampaikan pesan kepada dunia bahwa Islam agama kedamaian, dan bahwa Terorisme sepanjang sejarah justeru di produksi,di tebar dan dilakukan oleh orang kafir.
Acara simpatik akan diisi dengan Shalat Jumat, Shalat Ghaib dan doa Bersama. Selanjutnya tausyiah dari sejumlah tokoh dan ulama.
Berikutnya adalah long march dengan rute Masjid Agung – Jalan KHZ Mustofa – Jalan Tentara Pelajar – Alun alun – Cimulu – Dewi Sartika – Jalan Galunggung – Jalan Gn Sabeulah – Yudanegara – Masjid Agung.
Sepanjang long march akan diisi pula dengan orasi dan seruan tokoh serta para aktifis. Hingga akhirnya, aksi simpatik akan ditutup dengan shalat ashar berjamaah. (syam)
