KOTA TASIKMALAYA (CM) – Harga sayuran mayor saat ini mengalami kenaikan. Peningkatannya tajam hingga mencapai 50 persen dari harga sebelumnya. Hal itu membuat sejumlah pedagang di pasar tersebut termasuk pedagang keliling mengeluh.
Seperti dikatakan salah satu pedagang sayur, Eli Kardiyana bahwa dari sejak hari raya Idul Fitri beberapa waktu lalu hingga sekarang komoditas sayur mayur masih belum stabil, grapiknya turun naik.
“Jenis sayuran yang naik 50 persesn diantaranya, Leunca semula Rp. 8 ribu/Kg menjadi Rp. 14 ribu/Kg, Paria Rp. 7 ribu/Kg jadi Rp. 11 ribu/Kg, Terong ungu semula paling mahal Rp. 5 ribu/Kg menjadi Rp. 10 ribu/Kg, Buncis Rp. 5 ribu/Kg jadi Rp. 12 ribu/Kg, ditambah bumbu seperti kemiri yang semula Rp. 35 ribu/Kg sekarang Rp. 50 ribu/Kg.
Diakuinya, kenaikan beberapa komoditas sayur mayur tersebut sangat berdampak pada omzet penjualannya hingga 50 persen dari pendapatan yang biasa didapat. Sementara, ditempat yang berbeda, Indra Jumadi (48) selaku Kepala Pasar Cikurubuk, membenarkan adanya kenaikan sayur mayor.
“Diprediksi kenaikannya disebabkan ekonomi masyarakat lemah, tahun politik, BBM naik ataupun perubahan cuaca yang saat ini tidak menentu. Kadang hujan kadang tidak, bahkan bulan ini hujan sudah jarang turun. Sehingga berdampak pada produksi sayur mayur juga pembeli,” papar Indra.
Dia berharap, adanya respon dari Dinas terkait untuk memberikan solusi agar peningkatan harga tersebut bisa pulih kembali seperti sediakala. (Edi Mulyana)
