JAKARTA, (CAMEON) – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab, membantah soal isu makar yang dikait-kaitkan dengan rencana aksi Bela Islam Jilid III, 2 Desember 2016, nanti.
Ia menegaskan, isu itu merupakan fitnah yang dihembuskan rezim penguasa. “Dari mana dan dengan alasan apa rezim penguasa menuduh FPI atau GNPF MUI mau lakukan makar?” tanyanya dalam laman habibrizieq.com, Rabu, 23 November 2016.
Menurutnya, FPI hanya bagian kecil dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI. Sesuai namanya, kata Rizieq, GNPF MUI merupakan garda terdepan untuk mengawal dan memastikan fatwa MUI dilaksanakan negara.
“Fitnah makar disebar, bahkan lengkap dengan bagan anatomi analisanya agar terkesan bahwa benar FPI bersama GNPF MUI sedang rencanakan makar,” tandasnya.
Dalam bagan itu dijelaskan kronologis rencana waktu terkait tuntutan aksi menurunkan Joko Widodo sebagai presiden RI. Selain tanggal 2 Desember, disebutkan juga 30 Desember 2016 atau awal Januari 2017 dan awal Februari 2017 sebagai bagian dari rencana makar yang akan dilakukan GNPF MUI.
Sementara itu, di jejaring sosial Twitter, sore ini tanda pagar (tagar) #UlamaLarangDemo masuk trending topics. Posisinya berada di peringkat dua. Sedangkan di peringkat empat ada tagar #GNPFbukanMUI.
Dalam beberapa postingan di #UlamaLarangDemo ada yang menyertakan testimoni Wakil Ketua MUI Pusat Zainut Tauhid dan penceramah santun KH Arifin Ilham. Kedua tokoh tersebut dibuatkan meme bertuliskan ketidaksetujuannya pada rencana aksi 2 Desember, meski sumbernya tidak jelas, apakah benar mereka mengatakan itu.
“Wah sampai mencatut gambar Ust Arifin segala ya, jgn memfitnah bro, tanya sama beliau langsung, nanti kalau beliau ikut aksi gmn? #UlamaLarangDemo,” cuit Iswahyudi. (pey)