KOTA TASIKMALAYA (CM) – Setelah ditutupnya pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2018-2019 yang dilaksanakan via online, sebagian guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Kota Tasikmalaya terancam kekurangan jam pelajaran sehingga akan berpengaruh terhadap pemetaan Dapodik 24 jam dalam kurun enam hari mengajar.
“Tentunya harus mencari jam mengajar tambahan ke sekolah lain, agar bisa terpenuhi, ” papar Petugas pelaksanan PPDB SMP 7, Yayat Priatna, saat ditemui di SMPN 7, Selasa (10/07/2018). Hal itu, katanya, akibat dari minimnya calon siswa yang hingga saat ini baru diterima sebanyak 178 calon siswa atau kurang lebih setengahnya dari target 352 siswa. Jumlah itu jika dirombelkan paling hanya 7-8 rombel, beda dengan tahun sebelumnya yang mencapai 11 rombel,
“Saya tidak mengerti penyebabnya. Tahun ini sampai menurun drastis. Kelihatannya tidak ada kendala. Jika dampak dari zonasi mungkin sekolah yang lain akan kena dampak juga. Mudah-mudahan mereka melanjutkan sekolahnya ke lembaga Pondok Pesantren, biar pintar ilmu agama dan lainnya,” terang Yayat.
“Barusan juga ada 3 berkas calon anak didik yang sudah masuk tapi ditarik kembali. Dia bilang mau pindah ke Pondok Pesantren,” tuturnya. Yayat menambahkan, meskipun pendaftaran PPDB via online telah ditutup pihaknya tetap masih membuka atau menerimanya dengan catatan tidak melalui online.
Menurutnya, selama ini proses PPDB yang telah dilaksanakan berjalan lancar sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat dan pihak sekolah serta pemerintahan. (Edi mulyana)