News

Guna Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Pers, PWI Gelar Safari Jurnalistik

188
×

Guna Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Pers, PWI Gelar Safari Jurnalistik

Sebarkan artikel ini
Guna Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Pers, PWI Gelar Safari Jurnalistik
Safari Jurnalistik PWI

KAB BANDUNG (CM) – Perkembangan zaman yang berimbas pada arus globalisasi yang semakin deras, tak ayal menimbulkan dinamika sosial. Pers dan media yang berfungsi sebagai sarana penyalur informasi, tentunya berperan penting pada kontrol sosial perkembangan Negara.

Menyadari akan pentingnya peran pers dan media pada ruang lingkup masyarakat dan pemerintahan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar safari jurnalistik. Bertempat di Rumah Makan Panyaungan, Jl Raya Banjaran, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (25/9/2019).

Untuk memaksimalkan kinerja pers, peserta kegiatan dibekali materi berupa hukum di sekitar pers yang krusial untuk wartawan maupun perusahaan pers.  Di era konvergensi, wartawan dituntut mempunyai kompetensi multi-tasking, serta pentingnya memaksimalkan fungsi smartphone.

Bupati Kabupaten Bandung, H Dadang M Nasser, yang turut hadir pada acara tersebut menyatakan bahwa pers mempunyai posisi strategis pada perkembangan pembangunan.

“Insan pers mempunyai posisi strategis pada perkembangan pembangunan di Indonesia, sehingga saya sampaikan bahwa pers mempunyai peran penting bagi perkembangan Negara,” tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa pers harus mempunyai sinergitas yang berfungsi untuk meningkatkan daya saing terhadap kemajuan zaman.

Dirinya mengungkapkan bahwa media boleh saja memberitakan suatu peristiwa, namun harus bertanggung jawab dan mengikuti kode etik jurnalistik.

“Saya hadir di sini, mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan pers atas kinerja sampai saat ini. Berita yang ada, tetap harus dipertanggung jawabkan kebenarannya, boleh bebas namun tetap bertanggung jawab. Status kita masih Negara berkembang, untuk menjadi Negara maju diperlukan adanya sinergitas dari semua elemen masyarakat, tak terkecuali awak media dan insan pers,” pungkasnya.

Agenda politik di Indonesia yang masih bergejolak, menimbulkan dinamika resistensi yang muncul dalam berbagai aspek. PWI menyadari akan pentingnya mematuhi kode etik jurnalistik, dan memperhatikan Undang-Undang ITE maupun Undang-Undang perlindungan anak dalam hal publikasi dan pemberitaan di media. (Intan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *